Kedungkandang (malangkota.go.id) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang akan memindahkan sejumlah alat Flood Early Warning System (EWS) atau Sistem Peringatan Dini potensi banjir dari lokasi yang dinilai kurang strategis ke area yang lebih membutuhkan. Hal ini dilakukan sebagai upaya mitigasi bencana banjir, terutama yang dipicu oleh luapan sungai.
Rencana pemindahan alat sistem peringatan dini ini dilakukan berkaca dari kejadian banjir yang menimpa warga di sekitar aliran Sungai Amprong di Kelurahan Lesanpuro dan Kelurahan Madyopuro beberapa waktu lalu.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang, Prayitno saat ditemui, Senin (6/1/2025) mengungkapkan bahwa pihaknya akan memetakan ulang titik-titik penempatan EWS yang lebih strategis. Salah satu alat EWS yang rencananya akan dipindah yakni yang ada di Jalan Danau Ranau, Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang.
“Di lokasi tersebut saat hujan lebat tidak terlalu berdampak karena genangan air hanya di jalan raya dan tidak sampai merendam rumah warga. Kami nanti berencana akan memindahkan ke daerah Lesanpuro,” jelas Prayitno.
Pemindahan EWS ini disebutkannya untuk menyiasati keterbatasan dan efektivitas alat yang ada. Pasalnya, untuk tahun 2025 ini pengadaan EWS belum teranggarkan. “Meski demikian, jika kebutuhan atau penambahan alat ini mendesak, kami akan mengajukan,” bebernya.
Untuk harga EWS ini bervariasi, mulai Rp3,5 juta hingga Rp150 juta tergantung dari fiturnya. “Kami berharap nantinya kalau pengajuan kami diterima, bisa membeli EWS yang sensitivitasnya tinggi, sehingga warga memiliki waktu evakuasi lebih lama, sekitar 10 menit sebelum banjir datang,” pungkas Prayitno. (say/yn)