Klojen (malangkota.go.id) – Polresta Malang Kota merilis hasil Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) Semeru 2025 di halaman Balai Kota Malang, Selasa (11/3/2025). Wali Kota Malang Wahyu Hidayat pada konferensi pers ini didapuk untuk membacakan hasil operasi yang bertujuan untuk mencegah peredaran narkoba, perjudian, tindak kejahatan, asusila, hingga minuman keras (miras).
Dari hasil penindakan, jumlah kasus yang berhasil diungkap oleh jajaran kepolisian sebanyak 41 kasus dengan rincian 16 kasus merupakan Target Operasi (TO) dan 25 kasus non TO dengan total 53 orang tersangka.
Secara terperinci, untuk kasus premanisme sebanyak 23 kasus (9 kasus TO dan 14 kasus non TO), pornografi dua kasus (TO), prostitusi dua kasus (non TO), miras satu kasus (non TO), narkoba sembilan kasus (tiga kasus TO, dan enam kasus non TO), judi tiga kasus (satu kasus TO, dua kasus non TO), dan street crime satu kasus TO.
Adapun barang bukti dalam operasi ini antara lain uang tunai senilai Rp1.410.000,-, 1.808 botol miras, 86,19 gram sabu, 0,48 gram ganja, empat unit telepon seluler dan dua unit sepeda motor.
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat pun mengapresiasi hasil Operasi Pekat Semeru ini. Ia berharap ke depan sinergisitas dengan jajaran Forkopimda dapat lebih ditingkatkan, terutama dalam upaya terus menekan tindak kriminalitas. Dengan demikian Kota Malang akan menjadi kota yang aman serta nyaman bagi siapapun yang datang.
“Apabila sudah demikian, maka investasi dan ekonomi akan tumbuh dengan pesat, yang pada akhirnya membawa dampak kesejahteraan bagi warga masyarakat,” jelas orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu.
Meski demikian, Wahyu menegaskan butuh peran aktif dari warga masyarakat serta seluruh elemen untuk mewujudkan itu semua. Pasalnya, kerja keras aparat penegak hukum tidak akan maksimal tanpa adanya dukungan dan peran aktif dari seluruh eleman.(say/yn)
