Berita Kesehatan Stunting

Kabar Penting, Kolaborasi Pemkot Malang dan Kampus Tangani Stunting

Klojen (malangkota.go.id) – Dinas Kesehatan (Dinkes) resmi meluncurkan program ‘Kabar Penting’ yang merupakan akronim dari Kampus Bergerak Peduli Stunting di Ruang Sidang Balai Kota Malang, Selasa (12/8/2025). Dalam program ini, Pemkot Malang menggandeng 27 perguruan tinggi berbasis kesehatan di Kota Malang.

Perwakilan dari perguruan tinggi menandatangani komitmen kerja sama disaksikan Sekda Kota Malang Erik Setyo Santoso (kiri), Kadinkes Kota Malang Husnul Muarif (dua dari kanan), dan Kepala Bappeda Kota Malang Dwi Rahayu (kanan)

Pelucuran program ini secara resmi dilakukan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Erik Setyo Santoso mewakili Wali Kota Malang. Sekda Erik menyampaikan bahwa Kabar Penting merupakan bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi dalam upaya memperkuat intervensi berbasis edukasi, riset, dan pemberdayaan masyarakat.

“Besar harapan kami agar kampus dapat hadir di tengah masyarakat, dan program Kampus Bergerak Peduli Stunting menjadi langkah awal yang tepat untuk memulai aksi nyata tersebut,” ujarnya.

Lebih lanjut, Erik mengapresiasi seluruh pihak yang telah bekerja keras dalam upaya penanganan stunting, mulai dari jajaran perangkat daerah terkait, puskesmas, kader posyandu, hingga mitra strategis dari dunia pendidikan dan organisasi masyarakat, yang telah berperan aktif dalam mewujudkan Kota Malang terbebas dari stunting dan kekurangan gizi.

“Mari kita jadikan momen ini sebagai penguat komitmen bersama untuk memastikan setiap anak di Kota Malang tumbuh sehat, cerdas, dan penuh harapan, karena itulah fondasi masa depan bangsa kita,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif, menjelaskan Kabar Penting yang menjadi program terobosan Pemkot Malang dalam mengatasi peningkatan prevalensi stunting berdasarkan Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024. Dalam survei tersebut, angka stunting Kota Malang tercatat 22,4%, naik dari tahun sebelumnya yang berada di angka 17%.

Lonjakan angka ini menjadi bahan evaluasi penting, terutama untuk melibatkan pihak-pihak yang sebelumnya belum terlibat langsung dalam penanganan stunting. “Perangkat daerah lintas sektor sudah bergerak, tapi yang belum terpikir adalah perguruan tinggi. Maka kami membuat pola agar perguruan tinggi, terutama yang memiliki basis kesehatan, bisa berperan aktif dalam penanganan stunting,” bebernya.

Sebelum peluncuran, Husnul mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dan diskusi daring dengan perguruan tinggi untuk menyusun konsep. Dari pertemuan itulah lahir inisiatif Kabar Penting, di mana 27 perguruan tinggi akan membina dan memantau 57 kelurahan di Kota Malang. Setiap perguruan tinggi akan mengampu dua hingga tiga kelurahan, dan bekerja sama dengan organisasi profesi seperti dokter, bidan, dan perawat.

“Kolaborasi ini akan fokus pada pola asuhan keperawatan dan kebidanan, serta penanganan balita stunting yang mengalami gangguan pertumbuhan. Targetnya, pada survei gizi akhir 2025 kita bisa menurunkan angka stunting mendekati target nasional di kisaran 14–17%,” tambah Husnul.

Program ini mulai dijalankan pada Agustus 2025 dan akan dievaluasi pada akhir tahun untuk meninjau capaian dan merumuskan langkah lanjutan. Pemkot Malang juga berencana memperluas keterlibatan seluruh perguruan tinggi pada 2026, dengan target sekitar 67 kampus berpartisipasi dalam program ini. (iu/yn)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content