Lowokwaru (malangkota.go.id) – Berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang agar program Gerakan Angkat Sampah dan Sedimen (GASS) berjalan maksimal dan dilaksanakan dengan baik. Seperti halnya yang dilakukan oleh Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji saat hadir di program acara bertajuk ‘Ijen Talk’ di Radio City Guide Malang, Rabu (04/03/2020).
Turut hadir pada dialog kali ini Guru Besar Jurusan Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang Prof. Dr. Ir. Muhammad Bisri, MS yang juga penggagas program GASS serta Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Malang Dr. Rinikso Kartono, M.Si.
Acara yang dipandu oleh Eko Setyawan tersebut mengupas tuntas tentang GASS dan banyak mendapat respons dari warga Kota Malang. Berbagai saran, kritik dan harapan disampaikan sejumlah penelepon agar program ini berjalan maksimal serta membawa dampak positif bagi masyarakat.
Saat itu, Wali Kota Malang mengapresiasi berbagai hal apa yang disampaikan masyarakat dan pihaknya siap menerima saran dan kritik apapun. Menurutnya, pada intinya masyarakat Kota Malang sebenarnya berharap program ini bisa berkelanjutan dan membawa kebaikan kepada kota yang mereka cintai. “Sekarang sudah saatnya seorang pemimpin tidak hanya melakukan pencitraan, namun langkah-langkah konkret dan program yang langsung menyentuh masyarakat yang dibutuhkan,” ujarnya.
Sedangkan terkait program GASS ini, pria berkacamata itu berjanji akan melaksanakan dengan maksimal dan tidak akan main-main. Artinya, aturan harus ditegakkan dan ketika dilaksanakan GASS, jika ada bangunan yang melanggar aturan, maka akan ditertibkan. “Kami mohon maaf apabila hal itu nanti terjadi, karena apa yang kami lakukan untuk kebaikan bersama. Karena salah satu penyebab adanya genangan atau luapan air di saluran air, terutama saat musim hujan seperti saat ini karena hal tersebut,” urai Sutiaji.
Untuk mendukung program GASS ini, terang dia, pihaknya bersama para personel DPUPRPKP Kota Malang setiap hari Rabu selalu melakukan pengecekan ke lapangan, sehingga dapat terdeteksi progress atau mengetahui secara langsung berbagai permasalahan yang terjadi. “Saat dilakukan normalisasi atau pembersihan saluran air, petugas yang di lapangan terbukti banyak menemukan berbagai sampah rumah tangga yang memicu mampetnya saluran air,” terang Sutiaji.
“Kami juga melakukan pemantauan mulai dari tingkat bawah, seperti di tingkat kelurahan dan kecamatan, terkait kawasan yang bermasalah. Jika ditemukan permasalahan mohon segera diselesaikan dengan baik dengan secepat mungkin. Apalagi seperti saat ini yang sedang musim hujan, untuk menekan titik-titik genangan air dan luapan air dari sungai maupun saluran air lainnya,” pungkasnya. (say/yon)