Malang, (malangkota.go.id) – Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah (AB) mengajak wartawan terutama yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya untuk proaktif dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Pers tidak bisa pasif, melainkan proaktif dalam menjaga NKRI dari ancaman dan tantangan kebangsaan kontemporer saat ini,” ucap Ahmad Basarah, saat sosialisasi 4 pilar kebangsaan dan sekaligus membuka kegiatan sebelum Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang digelar oleh PWI Malang Raya di Kampus C IKIP Budi Utomo, Jalan Citandui, Kota Malang, Jumat (17/9/2021).
Menurut Basarah, pers adalah penyambung lidah rakyat, sekaligus penyambung lidah MPR RI. Untuk itu, uji kompetensi ini menjadi kunci untuk menjaga kualitas dan kompetensi para jurnalis. Selain itu, terang dia, media yang menjadi bagian pilar demokrasi mempunyai peran besar dalam berdemokrasi.
“Dengan standar kompetensi yang memadai dapat dijadikan alat ukur profesionalitas wartawan. Karena, saat ini setiap orang bisa menjadi wartawan dan menyampaikan informasi yang keakuratannya terkadang belum teruji. Seperti melalui kanal YouTube, Twitter dan Instagram. Di sisi lain, informasi itu sering tidak dapat dipertanggungjawabkan,” jelasnya.
Untuk itu, lanjut Basarah, dirinya mengajak para wartawan, dan industri media masa untuk membantu pemerintah dalam mengedukasi masyarakat tengah perkembangan dunia teknologi dan informasi digital secara komprehensif. “Marilah bergotong royong menyelamatkan nasib Indonesia, karena bangsa Indonesia ini masuk 10 besar negara yang rakyatnya kecanduan medsos. Masyarakat saat ini lebih mempercayai informasi yang bersumber dari medsos dibanding platform berita resmi, baik yang dirilis oleh pemerintah maupun perusahaan media,” tukasnya.
Sementara itu, Ketua PWI Malang Raya, Cahyono mengatakan, dalam UKW kali ini yang mengikuti UKW sebanyak 72 wartawan dari berbagai media dan dalam pelaksanaannya dibagi dua gelombang. “Untuk gelombang pertama diikuti oleh 48 wartawan dari Malang Raya, dan akan digelar dalam dua sesi, yakni pada tanggal 17-18 September 2021 dan 20-21 September 2021. Sisanya akan mengikuti pada gelombang kedua ikutkan pada bulan Desember mendatang,” imbuhnya.
UKW ini, kata dia, sangat penting dan menjadi kebutuhan para wartawan, karena selain sebagai tolok ukur kompetensinya juga akan menjadikan wartawan lebih profesional lagi. “Oleh sebab itu, bagi wartawan yang belum mengantongi sertifikasi UKW hendaknya mengikuti secepatnya,” pungkas Cahyono. (say/ram)