Malang, MC – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) terus berusaha meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui pajak. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meluncurkan sebuah aplikasi untuk transparansi nilai pajak yang disetorkan oleh wajib pajak.
“Jenis pajak seperti hotel, resto, hiburan, parkir mau tidak mau kita menggunakan teknologi. Kami ada kerja sama dengan Bank Jatim untuk penyediaan e-tax, namun terbatas kuota, hanya 500. Sedangkan jumlah usaha di Kota Malang ada ribuan, hotel saja puluhan, resto lebih dari 2.500, belum usaha-usaha lainnya. Nah, itu tidak tertampung, makanya kami membuat aplikasi sendiri,” ungkap Kepala Bapenda Kota Malang Dr. Handi Priyanto, AP., M.Si., Rabu (9/2/2022).
Persada, itulah namanya, akronim dari Aplikasi Online Restoran dan Subyek Pajak Daerah Lainnya. Handi menambahkan bahwa aplikasi ini juga memiliki keunggulan dibanding e-tax.
“Di aplikasi yang kita buat itu ada data penjualan juga. Untuk usaha yang telah memiliki sistem dan Point of Sales (POS) bagi yang masih manual. Persada memiliki fitur yang menampilkan grafik statistik jual beli, jumlah stok barang, barang terlaris, rekapitulasi penjualan harian dan bulanan, hingga utang dan piutang usaha. Ini langsung terintegrasi dengan control room kita,” terangnya.
Dengan aplikasi ini, Bapenda dapat memonitor secara realtime pendapatan dan pajak yang harus dibayarkan. “Dengan begitu akan lebih transparan, karena pajak itu kan titipan pelanggan yang harus dibayarkan oleh pengusaha. Kami mengamankan uang titipan itu agar sampai pada kas daerah dengan nilai yang sama yang dibayarkan masyarakat,” tuturnya.
Sejak diluncurkan akhir tahun 2021 lalu, saat ini sudah puluhan usaha yang menggunakan aplikasi ini. Bapenda akan terus mengupayakan agar semakin banyak pelaku usaha yang menggunakan aplikasi ini.
“Begitu tercapai 100 persen, maka Kota Malang akan menjadi daerah pertama yang menerapkan sistem pajak berbasis teknologi para pelaku usahanya. Kami selalu melakukan edukasi. Kita datang ke lokasinya, kita ajari penggunaanya. Kalau instalnya cepat. Kita turun langsung ke lapangan setiap hari,” tutupnya. (ari/ram)