Klojen (malangkota.go.id) – Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji mengukuhkan Pengurus Perwakilan Yayasan Gerontologi Abiyoso (YGA) Kota Malang Masa Bakti 2023-2028 di Ruang Sidang Balai Kota Malang, Rabu (15/3/2023).
Dalam sambutannya, Wali Kota Malang Sutiaji memberikan dukungan dan mengapresiasi pelantikan pengurus YGA Kota Malang. “Jiwa sosialnya masih muda, jiwa pengabdian masih muda semua walau sudah kewut(Bahasa Malangan yang berasal dari kata tuwek yang berarti tua). Usia boleh kewut tapi jiwanya masih muda. Usia boleh kewut tapi kesehatannya masih muda,” ucapnya memberikan semangat.
Lebih lanjut Sutiaji menyampaikan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menaruh perhatian pada kelompok rentan, termasuk kaum lanjut usia (lansia). Rencananya di tahun 2023 ini taman-taman ramah lansia, juga taman ramah disabilitas dan anak. Demikian juga dengan pos pelayanan terpadu (posyandu), Sutiaji menyampaikan bahwa akan ditingkatkan juga fasilitasnya.
“Jadi mulai lahir hingga lanjut usia akan difasilitasi. Karena angka harapan hidup dan kebahagiaan akan terus kita kuatkan. Jumlah lansia di Kota Malang terus bertambah, sehingga kita tengarai ketika jumlah lansia bertambah, berarti angka harapan hidup naik. Ketika angka harapan hidup naik, berarti tingkat kesejahteraan dan kebahagiaannya naik,” bebernya.
Sutiaji juga menyebut bahwa lima persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) telah digulirkan kepada kelurahan yang juga memayungi karang werda. “Hibah tahun ini untuk lansia juga mulai disalurkan sekitar 90 juta rupiah. Juga untuk forum lansia lainnya, seperti Pepabri, LVRI, dan lainnya,” jelas orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Malang Ir. Sofyan Edi Jarwoko yang juga merupakan Ketua Komda Lansia Kota Malang menyampaikan bahwa masa usia lanjut harus dipersiapkan. Dalam mewujudkan hal tersebut, pemerintah tidak bisa berjalan sendiri harus ada dukungan berbagai pihak termasuk organisasi kemasyarakatan.
“Semoga ke depan YGA lebih berperan aktif dalam gerak juangnya khususnya dalam membantu pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan lansia yang sehat, lansia yang sejahtera, lansia yang mandiri, dan pada akhirnya lansia yang bahagia. Itu semua adalah modal berharga dalam membangun sumber daya khususnya lansia. Sehingga pada akhirnya Kota Malang menjadi kota yang ramah lansia,” tutur pria yang kerap disapa Bung Edi tersebut.
Bung Edi menyebut bahwa pemerintah mendukung berbagai program yang diinisiasi oleh organisasi-organisasi seperti YGA ini dengan cara memberi pendampingan, fasilitasi, termasuk dana hibah.
Menanggapi hal tersebut, Ketua YGA Kota Malang, Prof. Dr. dr. Djanggan Sargowo, Sp.PD, Sp.JP(K), FIHA, FACC menyampaikan bahwa pihaknya ingin membantu pemerintah untuk menyejahterkanan, serta membahagiakan lansia. Ia menyebutkan bahwa Kota Malang merupakan kota yang dilirik oleh pensiun.
“Kota Malang situasinya yang tenang, bersih, dingin, mendorong para pensiunan ingin bertempat tinggal di Malang yang penuh damai, sejahtera, dan bermartabat,” ungkap Djanggan.
Selain itu, melalui YGA, para lansia juga siap mengawal program-program pemerintah untuk mencapai Kota Malang yang sehat, mandiri, aktif, dan produktif. Serta mewujudkan apa yang telah direncanakan yakni membuat posyandu lansia, puskesmas sayang lansia, rumah sakit sayang lansia, dan taman-taman lansia.
“Ini membuktikan kepedulian Pemkot (Malang) bersama Yayasan Gerontologi Abiyoso untuk memberikan fasilitas yang cukup kepada lansia di Kota Malang untuk dapat hidup damai, bersih, sehat dan bermartabat,” sambungnya.
Pada kesempatan ini YGA Kota Malang meminta dukungan kepada Pemkot Malang agar adanya Komisi Nasional Lansia tetap ada. Djanggan menyebut bahwa Komnas Lansia punya peran besar dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat berusia lanjut. (ari/yon)