Klojen (malangkota.go.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) menggelar Pelatihan Fotografi dengan menggandeng Pewarta Foto Indonesia (PFI) Malang dan melibatkan peserta dari pelaku UMKM serta penyandang disabilitas di Hotel Ijen Suites, Rabu (21/2/2023).
Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM menyampaikan pelatihan ini merupakan wujud komitmen Pemkot Malang dalam meningkatkan kompetensi dan kemampuan generasi muda, sehingga menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas yang membawa pada penguatan industri kreatif di Kota Malang.
“Di era digital saat ini, khususnya era bermedia sosial, foto menjadi kekuatan utama termasuk dalam menyampaikan pesan-pesan berdampak. Dapat dikatakan, fotografi kini bukan hanya sekedar hobi, tapi menjadi bagian yang terpisahkan dari industri kreatif. Jadi ini menjadi hal penting dalam menjalankan amanah saya di mana salah satu fokus adalah meningkatkan ekonomi kreatif di Kota Malang,” beber orang nomor satu di lingkungan Pemkot Malang tersebut.
Wahyu juga mengapresiasi adanya pelatihan fotografi ini yang diharapkan bisa menjadi wadah untuk berkolaborasi, berbagi ide serta membentuk jaringan yang kuat dalam komunitas fotografi lokal untuk mendukung pengembangan ekraf di Kota Malang. Seperti diketahui bersama, saat ini Kota Malang Tengah bersiap menuju Kota Kreatif Dunia pada 2025 sehingga Pemkot Malang terus berupaya untuk meneguhkan komitmen dalam mewujudkan hal tersebut.
“Melalui pelatihan ini, para peserta memiliki kesempatan emas untuk memperluas pengetahuan dan keterampilannya dalam dunia fotografi. Mari kita semua memanfaatkan peluang ini sebaik mungkin, sebagai investasi bagi diri sendiri sebagai langkah menuju kesuksesan dalam karir fotografi masing-masing. Saya yakin bahwa bersama-sama kita dapat mencapai hal yang luar biasa,” ucapnya.
Kegiatan Pelatihan Fotografi ini diikuti oleh 223 peserta yang terbagi dalam tahap I (111 peserta) dan tahap II (112 peserta) yang merupakan usulan dari Musrenbang Kelurahan dan Musrenbang Tematik. Peserta yang mengikuti berasal dari perwakilan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM), organisasi pemuda yang beragam usia, profesi termasuk saudara-saudara penyandang disabilitas. Hal ini menunjukkan bahwa Kota Malang sangat inklusif. (yul/yon)