Berita Hukum, Politik, dan Pemerintahan

Jaga Produksi Padi Tetap Optimal, Poktan Sri Murni Lakukan Gerdal Hama Tikus

Sukun (malangkota.go.id) – Kelompok Tani (Poktan) Sri Murni bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang dan UPT Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur menggelar Gerakan Pengendalian (Gerdal) Hama Tikus Serempak di Jl. Satsui Tubun IV Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sukun Kota Malang, Rabu (21/2/2024).

Kegiatan Gerdal hama tikus di Kelompok Tani Sri Murni

Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Kelurahan Kebonsari, Nurul Komariah mengungkapkan kegiatan gerdal organisme pengganggu tanaman (Gerdal OPT) ini salah satu upaya untuk membantu petani mengantisipasi hama tikus. “Kegiatan harus dilakukan secara serentak karena siklus reproduksi tikus begitu cepat. Jika pengendalianya tidak dilakukan secara serentak akan sulit bisa menanggulanginya secara optimal,” ungkap Nurul.

Dijelaskannya, gerakan ini dilaksanakan tujuannya adalah untuk meningkatkan produksi padi sesuai yang ditargetkan pemerintah dan mendukung tercapainya swasembada pangan dan menjaga produksi gabah tetap terjaga. “Jadi jangan sampai petani gagal panen karena serangan hama tikus,” terang Nurul.

Nurul menyebutkan ada banyak cara yang bisa dilakukan petani untuk mengatasi hama tikus, namun kali ini lebih difokuskan dengan gerdal. “Sengaja gerdal hama tikus dilakukan ketika padi masih belum njebul (berbunga) karena akan lebih efektif dibandingkan ketika padi sudah mulai njebul,” tambahnya.

Sementara itu Sekretaris Poktan Sari Murni, Sonhaji mengatakan kegiatan ini adalah bagian dari usaha petani untuk meningkatkan produksi padi, yaitu bagaimana seefektif mungkin dapat mengendalikan serangan hama tikus secara bersama-sama.

“Saat ini harga gabah sedang bagus, tentu kami akan senang jika hasil panen melimpah. Ini adalah bagian dari usaha kami untuk mendapatkan hasil panen yang bagus di musim tanam ini,” terang Sonhaji.

Disebutkannya saat ini Poktan Sari Murni saat ini memiliki total lahan sawah sekitar 22 hektare dengan anggota berjumlah 30 orang. Anggota kelompok tani ini terdiri dari pemilik lahan dan juga para penggarap. (cah/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content