Berita

Pimpin Apel Tanggap Bencana, Ini Arahan Pj. Wali Kota Malang

Klojen (malangkota.go.id) – Kurang lebih 2.000 petugas gabungan lintas sektor dan juga relawan masyarakat mengikuti apel dan gladi lapang Tanggap Bencana di depan Kantor Kecamatan Klojen Kota Malang, Minggu (28/7/2024). Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM bertindak sebagai pemimpin apel yang kemudian dilanjutkan dengan simulasi tanggap bencana.

Gladi lapang Tanggap Bencana di depan Kantor Kecamatan Klojen Kota Malang

Disampaikan orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu bahwa apel gladi lapang ini menjadi momentum penguatan upaya strategis untuk menyinergikan langkah dalam bentuk kesiapsiagaan guna menghadapi bencana yang mungkin terjadi.

Kota Malang sebagai kota yang dinamis dan terus berkembang, tentu tidak lepas dari potensi terjadinya bencana, seperti gempa bumi, banjir, tanah longsor dan berbagai bencana lainnya. “Oleh karena itu upaya pencegahan dan mitigasi bencana menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan. Gelar gladi lapangan ini memberikan sebuah makna untuk mengasah kepatuhan dan meningkatkan koordinasi antarinstansi serta seluruh elemen masyarakat dalam menghadapi situasi darurat,” jelas Wahyu.

Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama pelatihan atau simulasi ini menurutnya sangat berharga untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam rangka pencegahan, penanganan maupun pemulihan pascabencana.

Pria kelahiran Kota Malang itu pun memberikan sejumlah arahan. Pertama, tingkatkan kesiapan personel tanggap darurat dengan memberikan pelatihan dan simulasi berkala untuk meningkatkan keterampilan serta kesiapan mental.

“Kedua, pastikan kesiapan armada penyelamatan seperti kendaraan pemadam kebakaran, ambulans dan peralatan SAR dalam kondisi siap operasional, perawatan rutin dan upgrade peralatan harus dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa semua sarana prasarana dapat berfungsi optimal saat dibutuhkan,” jelasnya lebih lanjut.

Kemudian berikutnya Wahyu menginstruksikan untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat maupun lembaga terkait untuk memastikan respons yang cepat dan efektif ketika bencana terjadi.

“Kuatkan sinergitas dan kolaborasi antarberbagai pihak. Buka ruang kerja sama dengan lembaga swasta, organisasi non-pemerintah serta komunitas lokal yang dapat diwujudkan dalam program sebagai bentuk mitigasi bencana, pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat serta pelatihan bersama untuk memperkuat kapasitas lokal dalam menghadapi situasi darurat,” urainya.

Selanjutnya, Wahyu juga mengimbau agar ada dorongan kesiapsiagaan bagi seluruh masyarakat dalam menghadapi bencana yang dapat meliputi pemahaman terhadap tanda-tanda awal bencana, serta langkah-langkah awal yang harus diambil saat bencana terjadi.

Ditegaskan Wahyu bahwa yang tak kalah penting adalah edukasi mengenai pencegahan dan mitigasi bencana dan dimungkinkan untuk menjadi bagian dari kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah. “Kembangkan inovasi pemanfaatan teknologi untuk penyebaran informasi dan peringatan dini. Dengan kesiapsiagaan yang tinggi, keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki petugas, maka Kota Malang akan lebih siap dan lebih tangguh menghadapi berbagai tantangan bencana di masa depan,” pungkas Wahyu. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content