Berita

Staf Khusus Mendikbud Lantik Empat Sekolah Tanggap Bencana

Klojen, MC – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus bersama Lembaga Penanggulangan Bencana-Muhammadiyah Disaster Management Center (LPB-MDMC) melaksanakan program implementasi sekolah-madrasah luar biasa dan inklusi aman dari bencana pertama di Kota Malang.

Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik Mendikbud Nasrullah, M.Si melantik perwakilan dari empat sekolah yang memiliki tim tanggap bencana
Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik Mendikbud Nasrullah, M.Si melantik perwakilan dari empat sekolah yang memiliki tim tanggap bencana

Kota Malang dalam Indeks Resiko Bencana Indonesia (IRBI) termasuk kota beresiko terjadinya bencana. Sebagai Kota Pendidikan, pengurangan resiko bencana di sekolah menjadi kunci untuk menekan angka dampak kerusakan yang terjadi akibat bencana. Kemendikbud bersama MDMC bermaksud untuk dapat menyebarkan pengetahuan mengenai pengurangan resiko bencana berikut fasilitas sekolah yang aman dan manajemen bencana di sekolah melalui guru maupun fasilitator

Hal itulah yang disampaikan oleh penanggung jawab program sekolah aman bencana, Sabtu (12/11) dalam acara Pelantikan Sekolah Aman Tanggap Bencana di SMA Muhammadiyah 1 Malang. Adapun empat sekolah inklusi yang memiliki tim tanggap bencana dan dilantik kemarin oleh Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik Mendikbud RI Nasrullah, M.Si yaitu dari SMA Muhammadiyah 1 Malang, SMA LB-B YPTB Malang, SMP LB-B YPTB Malang dan SMP Muhammadiyah 2 Malang.

Menurut Nasrullah, setiap sekolah hendaknya memiliki tim tanggap bencana, karena meski mereka tidak diturunkan langsung ketika terjadi bencana, setidaknya dapat mengamankan dirinya dan beberapa orang yang ada di sekitarnya. “Khususnya jika di sekolah terjadi atau berpotensi bencana, tim ini bisa mengantisipasi atau segera mengatasi,” jelasnya.

“Mendikbud pun berencana akan mengurangi jumlah jam belajar di kelas dan akan memperbanyak belajar di luar kelas yaitu dengan berbagai pelatihan dan keterampilan. Pelatihan tanggap bencana ini merupakan salah satu program prioritasnya. Dengan pelatihan ini akan membentuk watak dan sikap siswa untuk saling peduli sesama di masyarakat maupun ketika ada di sekolah,” jelas Nasrullah.

Sementara itu Kepala SMA Muhammadiyah 1 Malang, Hendrini Astuti mengatakan jika sekolahnya ditunjuk Kemendikbud untuk membentuk tim tanggap bencana ini. Selain menjadi suatu kehormatan, dengan pembentukan tim ini akan menambah pengetahuan siswanya di luar ilmu formal. “Semoga apa yang diperoleh para siswa ini bermanfaat bagi semua lapisan masyarakat,” harapnya

Ditambahkan oleh perempuan berjilbab itu, siswanya yang tergabung dalam tim tanggap bencana ini sudah mendapat pelatihan dari MDMC dan sejauh ini memiliki keterampilan yang luar biasa dalam menangani bencana. “Nantinya tidak hanya siswa yang akan diberikan pelatihan, namun semua elemen sekolah akan diikutsertakan sehingga jika terjadi bencana, semua sudah siap siaga,” sambung Astuti. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content