Blimbing (malangkota.go.id) – Dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat salah satu yang perlu dilakukan adalah memberikan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Salah satunya adalah dengan peningkatan pelayanan kesehatan oleh Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Dengan peningkatan pelayanan harapannya angka kunjungan masyarakat ke posyandu juga meningkat.
Berkenaan dengan upaya tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang menggelar Advokasi dan Koordinasi Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Posyandu Tingkat Kota di Hotel Harris Kota Malang, Kamis (15/8/2024). Kegiatan yang dihadiri oleh unsur puskesmas, kader posyandu, termasuk perangkat daerah terkait ini menjadi sarana sosialisasi pelayanan kesehatan dengan Integrasi Layanan Primer (ILP) di posyandu.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Kota Malang drg. Zamroni menyampaikan bahwa posyandu dalam era transformasi pelayanan primer menyediakan layanan bagi seluruh siklus hidup mulai dari ibu hamil, bayi, anak prasekolah, usia sekolah, remaja, usia dewasa dan lansia. Layanan ini juga diperkuat dengan kunjungan rumah oleh kader yang dilakukan secara terencana. “Tidak hanya berfokus pada sasaran kesehatan ibu dan anak saja, melainkan seluruh siklus kehidupan menjadi target pelayanan posyandu saat ini,” tegasnya.
Zamroni menyebutkan di Kota Malang terdapat 646 Poyandu dengan jumlah kader yang aktif sebanyak 6.246 orang. Namun demikian, angka kunjungan masyarakat ke posyandu masih belum mencapai target sebesar 85 persen. Diketahui dari data Dinkes Kota Malang, tingkat kunjungan Posyandu berada pada angka 59,95 persen. Karenanya dibutuhkan berbagai intervensi dan inovasi untuk meningkatkan kunjungan posyandu, salah satunya dengan dengan penguatan posyandu ILP.
“Tahun 2024 ini Dinkes Kota Malang menyiapkan 16 pustu (puskesmas pembantu) dan 57 posyandu untuk ILP, jadi setiap kelurahan ada. Dan ditargetkan pada 31 September 2024 ini semua kader posyandu yang menjadi lokus ILP sudah terlatih dan ternilai 25 kompetensi kader. Nanti akan kita kembangkan secara bertahap, sehingga semua bisa ILP,” ungkapnya. (ari/yon)