Blimbing (malangkota.go.id) – Berawal dari permasalahan limbah sampah di lingkungan sekolah yang dihadapi setiap harinya, SMP Negeri 30 Kota Malang berinovasi dengan mengembangkan Briket Kompos Ekonomi (Brikomek) berbasis screw press. Inovasi yang dikembangkan sekolah yang berada di Mulyorejo Kecamatan Sukun inipun dipamerkan di Malang Creative Center (MCC), Senin (11/11/2024).
Guru SMPN 30 Kota Malang, Utari Dian Palupi mengungkapkan Brikomek adalah inovasi yang digagas guru SMPN 30 Kota Malang yakni Supriadi. Brikomek merupakan dihasilkan dari olahan sampah organik yang diubah menjadi briket kompos dengan formula baru yang mempunyai nilai ekonomis.
“Bahan bahan untuk membuat Brikomek semuanya hampir gratis, mulai dari limbah daun, sekam, dan sampah organik lainnya, hanya tepung kanji saja yang membeli sebagai perekat,” jelas Utari, Senin (11/11/2024).
Dengan diubah menjadi briket, sampah organik bisa menjadi bahan bakar biomassa yang memiliki nilai ekonomis dan ramah lingkungan. Untuk pembuatannya juga cukup mudah, cukup dengan mencampur kompos dan tepung kanji dengan perbandingan tertentu dan dicetak mengunakan alat pengepres atau pemadat.
“Screw press, sebagai alat pengepres yang digunakan untuk mencetak briket merupakan hasil buatan sendiri yang dimodifikasi sedemikian rupa untuk menambah daya tekan yang maksimal dan konstan. Setelah briket dicetak, kemudian dikeringkan dengan cara dijemur kurang lebih selama lima hari saat cuaca cerah,” jelasnya.
Lebih detail Utari menceritakan, inovasi Brikomek ini berawal dari masalah yang dihadapi sekolah, dimana limbah sampah yang dihasilkan warga SMPN 30 setiap hari cukup tinggi. Saat sudah dipisahkan, sampah organik dan anorganik tetap saja membuat petugas kebersihan kewalahan.
Upaya petugas kebersihan sekolah untuk mengurangi penumpukan sampah adalah dengan cara dipilah dan sisanya dibakar. Akan tetapi dikatakannya bahwa metode membakar sampah ini bisa menimbulkan polusi udara dan hasil pembakaran menimbulkan bekas yang merusak lingkungan.
Dari latar belakang itulah akhirnya muncul inovasi mengolah limbah organik menjadi Brikomek yang merupakan pengembangan dari pembuatan kompos. Dan saat ini inovasi Brikomek sudah dikembangkan menjadi media pembelajaran di SMPN 30. (cah/yon)