Sukun (malangkota.go.id) – Angka kemiskinan di Kota Malang hingga bulan November 2024 tercatat sebesar 3,91 persen atau 34.840 jiwa dari total jumlah penduduk yaitu 872.690 jiwa. Angka ini turun 0,35 persen apabila dibandingkan tahun 2023 yang ada di angka 4,26 persen atau 37.780 jiwa.
Hal itulah yang disampaikan Humas Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Yenita Mirawanti, Selasa (19/11/2024). Menurutnya, program pemerintah pusat maupun daerah menjadi salah satu pengungkit kuat turunnya angka kemiskinan. Beberapa program tersebut antara lain bantuan bagi lansia, penghapusan denda pajak, bantuan biaya pendidikan bagi siswa kurang mampu, Program Keluarga Harapan (PKH), dan lain sebagainya.
Sedangkan inflasi yang tak terkendali yang berakibat terhadap naiknya harga kebutuhan pangan, dikatakan Yenita menjadi pemicu rendahnya tingkat konsumsi masyarakat. “Hal ini akan menjadi pemantik munculnya warga miskin baru. Selain itu, bencana alam seperti banjir dan tanah longsor juga melahirkan warga yang mendadak miskin,” imbuhnya.
Jadi untuk angka kemiskinan di Kota Malang ini di tahun 2024 disebutkannya memang mengalami penurunan kalau dibandingkan dengan tahun 2023. Faktor utama pendorongnya adalah dari bantuan yang digelontorkan oleh pemerintah daerah. “Jadi bantuan yang tepat sasaran itu pasti akan berdampak terhadap penurunan tingkat kemiskinan,” urai perempuan berhijab itu.
Warga yang tergolong miskin yaitu yang jumlah pengeluaran setiap bulannya kurang dari atau di bawah Rp706.341,-. Selain itu, rendahnya pendidikan yang berakibat adanya keterbatasan akses, seperti dalam mencari pekerjaan sangat berkaitan erat dengan tingkat kemiskinan. (say/yon)