Klojen (malangkota.go.id) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Malang menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Penerapan Sistem Informasi Manajemen Perlindungan Masyarakat (Simlinmas) dan Sistem Integrasi Jaga Lindungi Masyarakat Jawa Timur (Sijalinmaja) dalam deteksi dini gangguan ketenteraman dan ketertiban umum pada pelaksanaan Pilkada 2024 di Hotel Pelangi Kota Malang, Kamis (21/11/2024).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Erik Setyo Santoso dalam arahannya mengungkapkan bahwa pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak yang sebentar lagi bergulir merupakan agenda penting demokrasi yang membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk peran strategis dari satuan perlindungan masyarakat (satlinmas).
“Dalam hal ini, trantibum linmas menjadi fondasi utama yang harus kita jaga. Jadi, kita tidak hanya membutuhkan kesiapan sumber daya manusia, tetapi juga inovasi dalam teknologi informasi untuk mendukung deteksi dini gangguan stabilitas wilayah,” tutur Erik.
Untuk menjawab tantangan itulah, saat ini telah ada inovasi Simlinmas dan Sijalinmaja yang banyak membantu. Dengan pendekatan berbasis digital, disebutkannya kedua platform ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi koordinasi antara jajaran linmas, pemerintah daerah, dan aparat keamanan.
“Selain itu juga untuk memperkuat deteksi dini potensi gangguan seperti kerusuhan, ancaman keamanan, maupun pelanggaran hukum selama proses pilkada. Serta memfasilitasi laporan masyarakat secara cepat, tepat melalui sistem yang terintegrasi. Dengan penerapan kedua sistem ini diharapkan setiap potensi gangguan dapat diidentifikasi lebih awal, sehingga langkah antisipasi dan mitigasi dapat dilakukan secara terukur dan efektif,” bebernya.
Pada rakor ini Sekda Kota Malang pun meminta kepada peserta untuk memahami sepenuhnya fungsi can cara kerja Simlinmas dan Sijalinmaja, karena menurutnya kedua platform ini adalah alat bantu yang dirancang untuk memudahkan tugas di lapangan, mulai dari pelaporan kejadian hingga koordinasi penanganan.
“Kemudian jangan lupa untuk melakukan kolaborasi dan komunikasi yang efektif. Ketiga, waspada pada deteksi dini gangguan tramtibum linmas karena seringkali muncul dari hal-hal kecil yang terabaikan. Keempat, bangun kepercayaan dengan masyarakat. Dan yang terakhir patuhi prosedur dan etika kerja,” tuturnya.
Erik pun berharap melalui kegiatan ini menjadi sarana penting untu memahami, mengaplikasikan, dan menyebarluaskan penggunaan Simlinmas dan Sijalinmaja demi mendukung keberhasilan pengamanan Pilkada Serentak 2024. “Mari bersama kita tunjukkan bahwa Kota Malang siap menjadi teladan dalam menjaga trantibumlinmas melalui inovasi digital dan semangat gotong royong,” ajaknya. (cah/yn)