Blimbing (malangkota.go.id) – Sejak Januari hingga minggu kedua bulan Februari, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang mencatat 44 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Selain karena genangan-genangan air saat musim penghujan seperti saat ini, pemicu lain berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti yakni timbulnya genangan air yang timbul dari sampah yang tidak dibuang dengan benar.

Kepala Dinkes Kota Malang dr. Husnul Muarif.

Maka dari itulah semua lapisan masyarakat hendaknya selalu menjaga kebersihan lingkungan dan mengantisipasi adanya genangan air. Perlu diwaspadai bahwasanya lingkungan kotor juga akan memicu timbulnya penyakit lain seperti diare yang dipicu oleh lalat.

Beberapa hal itu disampaikan Kepala Dinkes Kota Malang dr.Husnul Muarif, Jumat (21/2/2025). Sampah berupa kaleng maupun tempat lain yang menimbulkan genangan air, disebutkan Husnul akan menjadi tempat nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak.

“Kasus DBD ini tergolong cukup tinggi, jadi apabila ada indikasi salah satu anggota keluarga terdeteksi segera bawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. Dengan demikian bisa segera tertolong,” pesan pria berkacamata itu.

Saat tidak turun hujan, dr.Husnul mengingatkan tumpukan sampah juga dapat menimbulkan infeksi saluran pernapasan. Dari sampah yang menumpuk seringkali terkontaminasi dengan debu yang terbawa angin. Untuk itu masyarakat diimbau waspada agar debu yang terhirup tidak sampai menyerang saluran pernapasan.

“Dalam konteks ini, selain selalu menjaga daya tahan tubuh, penggunaan masker saat berkendara atau aktivitas lain dapat menekan masuknya debu melalui saluran pernafasan. Jadi, mari kita selalu menjaga kesehatan tubuh dan lingkungan,” pungkasnya. (say/yn)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content