Artikel Seni Budaya dan Pariwisata

Aliya Sakina Murdoko Gelar Pameran Tunggal ‘Silent Storm’

Klojen (malangkota.go.id) – Aliya Sakina Murdoko, seniman belia yang pernah mengukir prestasi internasional menggelar pameran tunggal bertajuk ‘Silent Storm’ di Soga Too – Kopi Titik Koma Buring selama bulan Maret 2025. Aliya yang pernah meraih Juara I Festival Seni di Moskow, Rusia itu memamerkan 19 karya lukis bertemakan bunga dan balerina.

Aliya Sakina Murdoko

Dari karyanya, tersirat pesan bahwa setiap keindahan datang dengan perjuangan. Dari pameran ini Aliya juga ingin menyampaikan pesan bahwa bunga itu tak hanya sekadar indah dan penuh inspirasi. Bunga itu bisa tumbuh di media yang berbeda, bisa di media vas maupun di alam terbuka.

Aliya menuturkan, bunga dan balerina adalah hal yang sangat menarik. “Saya sangat suka bunga, saya sampaikan rasa suka itu melalui karya. Semangat ini sejalan dengan konsep yang diusung Kafe Soga Too-Titik Koma,” jelas Aliya, Kamis (6/3/2025).

Aliya menceritakan jika 19 karya yang ditampilkannya saat ini adalah karyanya yang dibuat dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Proses melukisnya pun dilakukannya di sela-sela kesibukannya sebagai siswa kelas IX SMP National Leader School (NLS) Malang.

Karya yang dipamerkannya ini dikatakan Aliya juga dijual, dengan harga yang beragam, dan ada yang mencapai Rp6,5 juta. Dari pameran ini Aliya berharap dapat menjadi momen untuk mengajak anak-anak muda untuk berani berekspresi dan bisa terus berkarya.

Sementara itu Art Director Kafe Soga Too – Titik Koma, Yoga Sasmita mengatakan sengaja menampilkan karya-karya Aliya karena dari portofolio pelukis asal Kota Malang itu sangat luar biasa. Sejak usia lima tahun, Aliya sudah mengukir prestasi internasional dan menurutnya ini sangat patut diapresiasi.

“Aliya telah meraih berbagai penghargaan naional maupun internasional, termasuk di Rusia, Jepang dan Jerman. Setiap lukisannya adalah cerminan perjalanan hidup penuh refleksi dan harapan,” terang Yoga.

Dengan segmentasi Soga Too-Titik Koma yang menyasar anak anak muda usia 18-30 tahun, disebutkannya bahwa kehadiran karya Aliya sangat pas dengan konsep kafe. Ini juga menjadi bentuk kepedulian kafe di Kota Malang terhadap kiprah seniman dan para pelaku UMKM. “Selain pameran seni ini juga ditampilkan produk UMKM di Kota Malang, agar derajat pelaku seni dan UMKM di Kota Malang terangkat,” pungkasnya. (cah/yn)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content