Kedungkandang (malangkota.go.id) – Beragam persiapan dilakukan dalam rangka menyukseskan gelaran Madyopuro Mangano. Event yang digagas oleh warga Madyopuro ini rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 4-10 April 2025 di Jalan Danau Jonge & Terminal Madyopuro Kota Malang. Tak hanya menjadi ajang ekshibisi produk kuliner unggulan, gelaran ini sekaligus memeriahkan Hari Jadi Kota Malang yang jatuh pada 1 April 2025 mendatang.

Wali Kota Malang  Wahyu Hidayat mengapresiasi inisiatif warga yang menggagas Madyopuro Mangano

Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM mengapresiasi inisiatif warga untuk mengembangkan potensi wilayahnya ini, dan menghadiri langsung pertemuan dalam rangka persiapan Madyopuro Mangano, Sabtu (8/3/2025). “Madyopuro menjadi pintu gerbang masuk Kota Malang, maka wajah Kota Malang ada di sini. Event seperti ini memiliki nilai strategis, dan ini bagian dari strategi memecah keramaian sekaligus menghidupkan simpul ekonomi baru,” ujar Wahyu.

Selain menyemarakkan HUT ke-111 Kota Malang, Wahyu berharap event ini juga menjadi pemantik pergerakan ekonomi Kota Malang. Orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu menyebut gelaran Madyopuro Mangano ini sejalan  dengan semangat menggelorakan gelaran 1.000 event setiap tahunnya yang menjadi salah satu program unggulan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin. “Karena kami sudah mengkaji, satu event saja sudah bisa membawa dampak positif bagi perekonomian. Semoga inisiatif-inisiatif semacam ini juga muncul di wilayah lain,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua RW 18 Kelurahan Madyopuro Reza Setyawan menyebut gelaran ini merupakan uji validasi pertama untuk memperkuat daya dukung inisiatif membangun kawasan Madyopuro sebagai wajah baru pintu masuk Kota Malang.

“Inisiatif dan partisipasi aktif dari seluruh warga Madyopuro adalah kunci utama. Paguyuban Ketua RW Madyopuro, LPMK, BKM, Karang Taruna dan beberapa Organisasi Kemasyarakatan yang berada di Kelurahan Madyopuro sudah bergabung dan ikut bekerja secara gotong royong dari awal. Inilah modal dasar utama yang bisa menjadi pondasi yang kokoh untuk kesadaran hidup bersama dalam membangun kawasan Madyopuro ke depannya,” ungkap pria yang merupakan anggota Kelompok Kerja Masyarakat (Pokjamas) Madyopuro ini.

Lebih lanjut, Reza menuturkan bahwa pihaknya telah merencanakan penyediaan 111 space stan dan ruang budaya Wisata Kuliner Halal. “Jumlah sebanyak 111 space adalah simbol Perayaan HUT Kota Malang yang ke-111. Dari 111 space yang sudah disediakan oleh Pokjamas Madyopuro, 57 space akan diberikan kepada 57 kelurahan se-Kota Malang. Harapan kami bisa diisi dan dimanfaatkan oleh seluruh 57 kelurahan untuk showcase pemasaran produk unggulan kulinernya. Showcase ini juga untuk membuka ruang kolaborasi dan investasi,” sambungnya.

Pokjamas Madyopuro pun mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun Madyopuro sebagai wajah baru pintu masuk Kota Malang. “Kami membuka ruang-ruang inisiatif, partisipasi dan kolaborasi seluas-luasnya bagi seluruh warga Kota Malang. Jadi, membangun Kawasan Madyopuro bukan hanya untuk warga Madyopuro semata-mata. Tetapi untuk membangun masa depan Kota Malang menjadi lebih Mbois Berkelas,” tutupnya.

Untuk diketahui, keberadaan exit Tol Malang-Pandaan (Mapan) di Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang menjadikan wilayah ini sebagai pintu masuk Kota Malang. Wilayah ini pun memiliki beragam potensi yang dapat dioptimalisasikan, seperti Terminal Madyopuro, Velodrome, area perkemahan, dan beberapa aset lain milik Pemkot Malang. Madyopuro juga memiliki beberapa spot wisata religi, budaya, edukasi, dan olahraga. Ragam potensi inilah yang nantinya akan dikembangkan untuk makin menghidupkan wajah Kota Malang. (ari/yn)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content