Berita Seni Budaya dan Pariwisata

Malang Rockestra 2025 Obati Kerinduan Pecinta Musik Cadas

Klojen (malangkota.go.id) – Alunan khas dan hentakan musik cadas menggelegar di Malang Rockestra 2025 di Gedung Kesenian Gajayana Kota Malang, Minggu (4/5/2025). Penampilan spesial band rock legendaris Grassrock dan Elpamas yang dipadukan dengan musik orkestra ini pun mengobati kerinduan penggemar musik rock di Kota Malang.

Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyumbangkan lagu saat pembukaan Malang Rockestra 2025

Wali Kota Malang Wahyu Hidayat tampak hadir dan menyumbangkan dua buah lagu, salah satunya lagu milik Rod Stewart yang disambut antusias oleh penonton. Wahyu menyebut Malang Rockestra ini menjadi penanda musik rock yang selama ini terkesan tenggelam mulai bangkit kembali. “Kita ingin nostalgia. Malang ini dulunya kan menjadi barometer musik rock, dan mudah-mudahan ini menjadi kebangkitan kembali,” terang Wahyu Hidayat.

Orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu mengatakan bahwa Malang Rokestra 2025 ini juga termasuk dalam program seribu event yang digagasnya untuk membangkitkan sektor ekonomi kreatif dan pariwisata. “Ini bukan sekadar hiburan, tapi juga memberikan multiplier effect (dampak berganda). Kami fasilitasi ruang ekspresi ini agar Malang jadi destinasi kreatif yang menarik,” tutur Wahyu.

Wali Kota Malang pun menilai keberadaan Gedung Kesenian Gajayana sangat penting sebagai ruang mengekspresikan minat dan bakat. Sebagai salah satu bangunan cagar budaya, revitalisasi Gedung Kesenian Gajayana yang berdiri sejak 1960-an ini akan segera dilakukan dengan tidak menghilangkan ciri khas bangunan yang ada.

“Saat saya menjabat Pj. Wali Kota Malang, Gedung Kesenian Gajayana yang dulunya mangkrak ini sudah kita renovasi. Sekarang bisa kita lihat hasilnya, dalamnya sudah diperbaiki, kursi sudah bagus, sementara ini memang anggaran kita terbatas,” jelasnya.

Sementara itu, pengamat musik rock nasional, Muhammad Reza, mengaku terkesan dengan semangat para musisi dan masyarakat Malang terhadap musik rock. “Malang dari dulu memang barometer musik rock Indonesia. Antusiasme masyarakat di konser ini membuktikan bahwa energi rock di kota ini tidak pernah padam,” lugasnya.

Ia berharap, konser serupa dapat digelar secara rutin setiap tahun guna menjaga semangat dan warisan musik rock di kalangan generasi muda. “Arek-arek Malang ini tahu betul musik rock, dari lagu, gaya main, sampai detail musikalitasnya. Ini tidak mudah ditemukan di daerah lain,” tambahnya.

Reza menekankan pentingnya regenerasi dalam dunia musik rock Malang. Menurutnya, kesempatan band-band lokal untuk tampil harus terus dibuka agar estafet kejayaan rock tetap berjalan. “Ke depan, saya berharap bukan hanya Elpamas dan Grassrock yang tampil. Masih banyak band rock yang meniti karir dari Kota Malang seperti Power Metal, Andromeda, Gank Voice, dan lainnya,” pungkas Reza. (cah/yn)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content