Kedungkandang (malangkota.go.id) – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang menyalurkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) serta benih padi dan jagung kepada petani di Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang, Selasa (17/6/2025). Penyerahan secara simbolis bantuan alsintan ini dilakukan usai penanaman cabai oleh Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat bersama Komandan Kodim 0833 Kota Malang Aris Gunawan, serta jajaran Forkopimda.

Dalam sambutannya, Wali Kota Malang menyampaikan bahwa pemberian bantuan ini merupakan wujud perhatian Pemkot Malang dalam menjaga ketahanan dan swasembada pangan di Kota Malang yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Pada kesempatan ini Wali Kota Malang secara simbolis juga menyerahkan bantuan dari Presiden RI Prabowo Subianto.
“Alhamdulillah ini perhatian Presiden terkait dengan ketahanan pangan di Kota Malang, kami mendapat bantuan satu unit alat pemanen padi seharga 500 juga kita berikan ke kelompok tani Tlogowaru,” tuturnya.
Wahyu mengungkapkan, Kota Malang dengan keterbatasan lahan pertanian memiliki target produksi pertanian yang cukup terjaga di tahun 2025 ini, yakni sebesar 15.000 ton per tahun. Angka ini sama dengan target produksi di tahun 2024. “Artinya kita tetap menjaga. Kalau menaikkan memang kalau tidak dengan jntensifikasi dan menambah masa tanam kita akan sulit.
Tetapi dengan lahan yang terbatas di wilayah perkotaan Kota Malang, kita berhasil menjaga lahan pertanian ini agar ketahanan pangan kita terjaga,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan Hariadi menyebutkan, pemberian bantuan alsintan ini diharapkan mampu mengefisiensikan kerja petani dan meningkatkan hasil produksi pertanian di Kota Malang. Terkait bantuan alat dari Presiden RI, Slamet mengungkapkan kinerja alat panen padi ini mampu mempersingkat waktu kerja petani.
“Combine harvester dari Presiden Prabowo melalui Kementan analisanya, dari lahan seluas 4 hektare bisa dilaksanakan dalam waktu 2-3 jam, sementara jika menggunakan tenaga manusia memerlukan waktu hingga sepuluh hari,” terangnya.
Slamet menambahkan, bantuan lainnya yang diberikan melalui dana APBD di antaranya adalah hand tractor roda dua, hand sprayer elektrik, mulsa perak plastik, paddy mower dan hammer mill. Seluruh bantuan tersebut merupakan hasil usulan kelompok tani melalui forum musrenbang mulai dari tingkat gapoktan, kelurahan, hingga kecamatan. “Nantinya, alat-alat ini bisa digunakan secara lintas wilayah oleh kelompok tani lainnya sesuai dengan kesepakatannya masing-masing,” pungkasnya. (iu/yn)