Jakarta, MC – Pemerintah Kota Malang kembali mendapat penghargaan tingkat nasional. Kali ini Kementerian Dalam Negeri RI memberikan penghargaan atas Penyelenggaraan Pelayanan Pencatatan Kelahiran karena kinerja Kota Malang yang berhasil mencapai target nasional cakupan kepemilikan akta kelahiran tahun 2016 lebih cepat dari batas waktu yang telah ditetapkan.
Penghargaan yang tentunya sangat membanggakan itu diterima langsung Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Malang Dra. Metawati Ika Wardani, M.Si di Pekanbaru, Rabu (24/8) malam yang diserahkan langsung oleh Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, SH, MH disaksikan langsung oleh Gubernur Riau.
Kota Malang masuk sebagai salah satu dari 50 kabupaten/kota yang berhasil mencapai target nasional dalam menerbitkan akta kelahiran bagi anak usia 0-18 tahun.
Wali Kota Malang H. Moch. Anton sangat mengapresiasi atas raihan prestasi Dispendukcapil Kota Malang. Menurutnya, hal ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kota Malang dalam pelayanan publik khususnya di bidang pengurusan akta kelahiran.
“Tentunya prestasi demi prestasi yang kami torehkan ini bentuk dari keseriusan Pemkot (Malang) dalam melayani publik,” kata pria yang akrab disapa Abah Anton tersebut.
Kota Malang sendiri menerima penghargaan karena pemerintah menilai kinerja Dispendukcapil dalam pengurusan akta kelahiran melampaui target nasional. Tahun 2015 saja, dari target nasional 75 persen yang dihitung per Agustus, Dispendukcapil Kota Malang menembus angka tersebut dan berhasil mencapai angka 83 persen.
Sedangkan target nasional pada tahun 2016 ini, Pemkot Malang juga menembus angka 83 persen dari target total 77 persen pada Agustus 2016.
Kepala Dispendukcapil Kota Malang Dra. Metawati Ika Wardhani, M.Si mengatakan, keberhasilan dalam bidang pencatatan akta kelahiran ini tak lepas dari inovasi yang terus dilakukan. Salah satu cara mendongkrak angka pencatatan akta itu dilakukan dengan cara kerjasama dengan rumah sakit bersalin dan kelurahan yang ada di Kota Malang.
Untuk rumah sakit bersalin, Dispendukcapil sudah menyiapkan sarana dan prasarana sehingga langsung bisa dilakukan pencatatan dan input data di lokasi rumah sakit tanpa harus datang ke kantor Dispendukcapil.
“Jika pengurusan normal itu membutuhkan waktu empat hari sampai lima hari, kami bisa memangkas waktu hanya tiga hari saja,” kata Metawati.
Hingga September tahun 2016, target pencatatan akta kelahiran sudah mencapai angka 84,60 persen atau sudah mencapai sekitar 11 ribu akta kelahiran yang sudah dibuat. Sedangkan pada tahun 2015, Dispendukcapil berhasil mengeluarkan akta kelahiran sekitar 20 ribu akta.
“Kami yakin pada tahun ini (2016) jumlahnya meningkat dari tahun lalu (2015), mengingat program kami berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Bahkan, dalam rangka meningkatkan pelayanan publik di bidang pencatatan sipil, Dispendukcapil juga membuka pengurusan pembuatan KTP elektronik atau KTP-el setiap hari Sabtu dan Minggu di kantor Kecamatan. “Syaratnya mudah, hanya membawa KTP lama dan KK lama,” jelas Metawati. (say/yon)