Surakarta, MC – Atas inovasi yang miliki oleh warga kampung Glintung Gg IV RW 23 tentang Gerakan Menabung Air (Gemar) telah membawa nama Kota Malang sampai terdengar di dunia internasional, Walikota Malang H. Moch. Anton menerima undangan dari United Cities And Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAC) di Surakarta untuk menjadi salah satu pembicara pada event UCLG ASPAC Culture Forum 2016 “Culture In Local Planning,” Kamis (27/10).
Kota Malang diundang pada acara tersebut karena Kota Malang dinilai memiliki good practices terkait dengan pelaksanaan Sustainable Development Goals (SDG’s) sehingga diharapkan mampu berbagi informasi dan pengalaman tentang isu-isu pembangunan dan juga peran pemerintah daerah dalam pelaksanaan Agenda Global Sustainable Development Goals & New Urban Agenda.
Dengan mengambil tema ‘Making Connectivity and Impact in The Ground: Water Banking Movement,’, pria yang kerap disapa Abah Anton itu memaparkan berbagai kisah tentang Gemar yang dimulai dari latar belakang munculnya gerakan tersebut hingga kiat-kiat solutif dalam menghadapi berbagai hambatan pelaksanaan serta dampaknya pada kehidupan masyarakat sekitar.
“Dampaknya tersebut tentu bukan saja pada peningkatan kehidupan sosial, namun juga meningkatnya kehidupan ekonomi masyarakat Glintung karena kampungnya telah menjadi jujugan wisatawan untuk melakukan studi komparatif dan studi replikasi,” tukas Abah.
Bersama dengan Wali Kota Banda Aceh, Wali Kota Solo, dan Wali Kota Jambi, Abah Anton mempresentasikan program Gemar dengan harapan agar program yang cukup sukses dalam menangani masalah banjir tersebut dapat juga ditularkan pada pemerintah daerah lainnya.
“Saya berharap agar kabupaten/kota lainnya yang juga memiliki masalah dalam mengatasi persoalan banjir, dapat meniru dan melaksanakan program Gemar ini di daerahnya masing-masing,” harapnya.
Salah satu upaya untuk mengatasi banjir secara efektif adalah menggalakkan Gerakan Menabung Air. Bentuk gerakan ini yaitu dengan membuat sumur injeksi. Sistemnya, air hujan akan masuk ke dalam sumur dan akan meresap ke tanah sehingga cadangan air dalam tanah akan meningkat. Penerapan sumur injeksi ini merupakan upaya konservasi air dalam menjaga ketersediaan air tanah.
Sumur injeksi dibangun sebanyak lima unit dengan bahan beton diameter satu meter dan kedalaman empat meter. Dasar sumur ini diberi kerikil sebagai filter genangan air yang masuk ke dalam tanah. Jika dalam kondisi tertutup dapat menampung 4.000 liter air.
Sementara itu, menurut Dr. Bernadia Irawati Tjandradewi yang merupakan Sekretaris Jenderal UCLG ASPAC, kegiatan ini merupakan salah satu wadah bagi UCLG ASPAC untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara langsung dengan kota dan kabupaten di Indonesia dalam membagi informasi-informasi terkait pembangunan dan peran pemerintah daerah untuk mendukung pemerintah daerah yang demokratis serta mempromosikan nilai, tujuan dan kepentingan mereka melalui forum kerjasama antar pemerintah lokal se Asia Pasifik.
Pada kesempatan itu pula Bernadia juga mempromosikan di hadapan kepala daerah lain dan perwakilan negara ASPAC bahwa Kota Malang menjadi nominator bersama Kota Jakarta dalam ajang Guangzhou International Award for Urban Innovation yang digelar pada bulan Desember tahun ini. Inovasi Gerakan Menabung Air ini diharapkan dapat memberi pencerahan dan motivasi bagi daerah yang lainnya untuk terus berkarya memajukan daerah masing-masing. (say/yon)