Blimbing, MC – Kantor Ketahanan Pangan Kota Malang menyelenggarakan Workshop Optimalisasi Potensi Sumber Daya Dalam Pembangunan Ketahanan Pangan dan Gizi di Ruang Akasia Ballroom Hotel Savana Malang, Rabu (14/12).
Acara yang dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Malang Dr. Idrus Achmad, M.Si tersebut dihadiri 200 peserta dari kecamatan dan kelurahan bidang Pemberdayaan Masyarakat, TP PKK Kota Malang, Organisasi Wanita Kota Malang dan SKPD terkait.
Dalam kegiatan kali ini menghadirkan dua narasumber yakni Dosen Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Dr. Ir. Setyono Yudo Tyasmoro, MS yang menyampaikan materi Ketersediaan dan Pangan di Kota Malang, serta Ketua Tim Pangan dan Gizi Jawa Timur Andriyanto, SH, M.Hum yang menyampaikan materi Implementasi Strategi dan Program Penanganan Gizi Masyarakat di Kota Malang.
Dalam sambutannya, Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kota Malang, Sri Winarni, SH, MM menyampaikan bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar manusia. Penyelenggaraan pangan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, tetapi membutuhkan dukungan dan peran serta dari masyarakat. Kondisi yang sedang dialami saat ini adalah semakin berkurangnya lahan pertanian yang mempengaruhi jumlah produksi komoditi pangan.
“Untuk itu diperlukan upaya-upaya dan strategi untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat dengan mengoptimalkan seluruh potensi-potensi sumber daya yang dimiliki di Kota Malang, baik itu lahan untuk pertanian, lahan pertanahan, sumber daya manusia dan sumber daya pangan lainnya untuk pemanfaatan ketahanan pangan dan gizi,“ jelas Sri Winarni.
Sementara itu, Sekda Kota Malang Dr. Idrus Achmad, M,Si menyampaikan bahwa ketahanan pangan mempunyai peran strategis dalam pembangunan nasional, minimal dalam tiga hal yakni akses terhadap pangan dan gizi yang cukup merupakan hak yang paling asasi bagi manusia, pangan memiliki peranan penting dalam pembentukan sumberdaya manusia yang berkualitas, serta ketahanan pangan merupakan salah satu pilar utama dalam menopang ketahanan ekonomi dan ketahanan nasional yang berkelanjutan.
Idrus menambahkan, program peningkatan ketahanan pangan diarahkan untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di dalam negeri dari produksi pangan nasional. Program tersebut juga diarahkan pada kemandirian masyarakat/petani yang berbasis sumberdaya lokal yang secara operasional dilakukan melalui program peningkatan produksi pangan, menjaga ketersediaan pangan yang cukup dan beragam, aman, dan halal di setiap daerah, dan antisipasi agar tidak terjadi kerawanan pangan.
“Untuk itu, perlu strategi dalam peningkatan ketahanan pangan dan gizi, dengan mengoptimalkan dan memberdayakan lahan pertanian, pekarangan rumah dan lahan-lahan tidur, memperkuat keterjangkauan pangan agar akses pangan lancar sampai dengan keluarga, mempercepat penganekaragaman pangan pada masyarakat dengan berbasis pangan lokal selain beras,” tutur Idrus.
“Perlu adanya gerak langkah bersama seluruh komponen masyarakat seperti, tim penggerak PKK, Dharma Wanita Persatuan dan organisasi masyarakat lainnya sekaligus dukungan dari para stake holder pangan sebagai penggerak dalam memotivasi seluruh masyarakat guna memenuhi ketersediaan pangan,” imbuhnya. (say/yon)