Berita

Anggota DPRD Kota Malang Mendunia

Dari 45 orang anggota DPRD kota Malang, mungkin Ya’qud Ananda Qudban adalah salah satu wakil rakyat yang patut berbangga. Politisi Partai Hanura itu beberapa waktu lalu dipercayai partainya untuk menghadiri undangan International Visiter Leadership Program di Amerika Serikat. Tidak semua orang yang diundang oleh pihak konsulat jenderal (konjen) negara adidaya ini dalam ajang tersebut.

Ya’qud Ananda Qudban
Ya’qud Ananda Qudban

Menurut pengakuan Nanda, dari 50 negara-negara di dunia ini ada 200 tokoh perempuan yang diundang untuk menghadiri momen tersebut. Undangan dari konjen Amerika ini merupakan permintaan yang ketiga kalinya. Undangan pertama yang kedua ditolak oleh perempuan berjilbab ini karena waktu pelaksanaannya terlalu lama, dan ia tidak bisa meninggalkan tugas dan tanggung jawabnya sebagai wakil rakyat di parlemen.

Banyak pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh saat anggota komisi B DPRD kota Malang itu bertemu dengan tokoh perempuan dunia yang tidak didapat di Indonesia, seperti halnya tentang pemilihan anggota legislatif. “Di Indonesia, calon legislator harus mengeluarkan biaya besar untuk meraih suara. Di negara lain justru sebaliknya,“ ujar Nanda saat menceritakan pengalamannya tersebut kepada wartawan, Kamis (22/12).

Di negara lain, kata Nanda, jika seseorang dipercaya masyarakat duduk di parlemen, maka warga bersedia menjadi relawan dan bahkan tak segan-segan memberikan dukungan dana kepada orang yang dipercaya tersebut. Dengan demikian, seorang pemimpin mempunyai tanggung jawab moral yang besar kepada masyarakat. “Namun, mereka yang terpilih akan nyaman dalam menjalankan tugas-tugasnya dan tidak terbebani untuk mencari umpan balik biaya yang mereka keluarkan saat mencalonkan diri,” kelakarnya.

Begitu juga saat akan wawancara dengan wartawan, para tamu negara itu, lanjut Nanda, tidak bisa sembarangan wawancara. Kita harus mengisi formulir terlebih dahulu tentang apa yang akan disampaikan, sebelum diterbitkan press release. ”Dari release itulah, nantinya akan disebarkan ke beberapa media yang ada dunia ini. Intinya, Amerika sangat disiplin dalam berbagai hal. Bahkan kita tidak bisa keluar atau jalan-jalan seenaknya,” sambungnya.

Dengan adanya program ini, menurut Nanda, akan terjalin hubungan atau jaringan yang terintegral antar negara, terutama untuk mengangkat dan memanjukan derajat kaum perempuan. “Jika selama ini kaum perempuan hanya dianggap dan menjadi nomor dua, dengan adanya program-program seperti ini, hal tersebut tidak akan terjadi lagi,” imbuhnya.

Nanda menambahakan, di negara Afganistan, seorang perempuan yang diperkosa tidak bisa menuntut apa-apa jika tidak ada saksi 2 orang perempuan dan 1 orang laki-laki. Ini sangat mengharukan. Dari salah satu contoh kasus inilah, kata Nanda, kaum perempuan harus bisa mengaktualisasikan diri, lebih maju, dan jangan sampai menjadi korban peraturan yang tidak berpihak kepada dirinya. (say/dmb)

You may also like

Skip to content