Berbagai gelaran yang dihelat oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (disbudpar) Kota Malang, seperti Festival Seribu Ken Dedes, Festival Bunga, Ruwatan Masal, dan lain-lain, sangat membawa dampak positif terhadap tingkat kunjungan wisata ke kota yang juga mempunyai julukan kota pendidikan ini.
Volume kunjungan wisata ini salah satunya dapat diukur dari seberapa besar wisatawan menginap di hotel-hotel yang ada di Kota Malang. Berdasarkan pemanatauan dari pihak disbudpar, pada hari Sabtu dan Minggu, tingkat hunian hotel di kota Malang mencapai 80 persen dibanding hari-hari lain. akupansi hunian hotel ini sangat tinggi, karena kota Malang juga menyandang kota pariwisata.
Sebagaimana diketahui, di Kota Malang ada 11 hotel berbintang 2 hingga bintang 5. Sebut saja diantaranya, Hotel Kartika Graha, Santika, Gajah Mada, Tugu, dan lain sebagainya. Beberapa hotel tersebut menjadi tolok ukur tingkat kunjungan wisata. Hal tersebut dibenarkan dan disampaikan oleh Kepala Disbudpar Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni, SH, M.Si, Sabtu (24/12).
Sedangkan untuk hotel melati, kata Ida, juga menjadi tujuan bagi wisatawan, baik luar negeri maupun domestik. Namun, tingkat huniannya tidak setinggi seperti di hotel yang berbintang. “Pemantauan tingkat hunian hotel ini kami lakukan setiap bulan agar data yang kami peroleh valid untuk mengukur tingkat kunjungan wisata,” sambungnya.
Selain berbagai tempat wisata, terang Ida, kuliner dan makanan khas juga menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk datang ke kota Malang. Di kota Malang ada sekitar 280 jenis kuliner yang siap menjamu para wisatawan. “Begitu juga dengan makanan khas. Seperti keripik tempe, apel, nangka, salak, pisang, dan lain-lain juga semakin memperkaya koleksi Kota Malang untuk makanan khas,” imbuhnya.
“Oleh sebab itulah, kami dari disbudpar akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk mengadakan berbagai even yang dapat menambah tingkat kunjungan wisata ke kota Malang. Even-even yang mengangkat budaya daerah merupakan salah satu cara yang efektif untuk menarik wisatawan datang ke Kota Malang. Dalam hal ini semua pihak terkait dan masyarakat tentunya juga harus turut mendukungnya,” pungkas Ida. (say/dmb)