Terkait pemberlakuan jalan satu arah di Jalan Veteran dan sekitarnya, menurut Kasatlantas Polresta Malang, AKP Erwin Aras Genda, SH, SIK, karena adanya sebab akibat. Keruwetan pengaturan jalan dan lalu lintas ini merupakan peninggalan pemerintahan terdahulu. Seperti halnya bagian perizinan pemerintahan yang terdahulu kurang memikirkan program ke depan, dan semua berjalan sendiri.
Beberapa hal itulah yang Erwin sampaikan pada rakor pemaparan arus satu arah yang digelar di ruang sidang Balai Kota Malang, Jum’at (06/12). Maka dari itu, warga masyarakat harus paham dan menyadari hal ini. “Dengan adanya forum lalu lintas, maka ke depan, pengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) tidak akan keluar jika tidak ada rekomendasi dari kami. Jadi, adanya forum lalu lintas ini juga untuk sinergitas antar instansi dalam membuat kebijakan,” sambungnya.
Sedangkan mengenai kualitas jalan yang ada di kota, kata dia, nantinya akan ada tim laik jalan, yang akan bertugas memonitor jalan-jalan mana yang perlu diperbaiki atau dibangun, sehingga dapat meminimalisasi angka kecelakaan di jalan.
“Saat ini, ada pertambahan sekitar 175 ribu kendaraan roda dua setiap 5 tahun, 25 ribu kendaraan roda empat, dan 800 unit pertambahan kendaraan dalam setiap minggu,” urai Erwin.
Data itu, lanjutnya, masih belum ditambah dengan adanya kendaraan yang masuk dari luar Malang, khususnya pada hari Sabtu dan Minggu. Kami memperkirakan, dalam 3 tahun ke depan, jalan-jalan di Malang kota akan macet/mandeg. “Maka dari itu, rekayasa lalu lintas sangat penting. Kalau tidak, apakah kita akan menunggu jembatan di Jalan Soekarno-Hatta runtuh atau hal-hal lain yang disebabkan oleh kemacetan,” ungkapnya.
Sementara itu, Dahat Sih Bagyono selaku Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Pengawasan Bangunan (DPU-PPB) Kota Malang, menyampaikan bahwa pada tahun 2014 nanti, sudah ada program perbaikan jalan di kawasan Jalan Mayjen Panjaitan. “Pelebaran jalan ini tidak sampai 16 meter, seperti yang disampaikan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, karena terkendala pembebasan lahan. Maksimal pelebaran 1 meter ke kanan dan 1 meter kiri pedestrian,” paparnya.
Terpisah, Siswoko dari Bina Marga Pemprov Jatim mengatakan bahwa perencanaan pembangunan jembatan di Jalan Soekarno-Hatta sudah jadi dan ditenderkan pada bulan Februari 2014 nanti. “Kami memperkirakan pembangunan jembatan tersebut sekitar Rp 20 miliar. Untuk start pembangunannya akan dimulai pada bulan Mei atau Juni. Kami masih perlu melihat perkembangan selanjutnya,” kata Siswoko.
“Saran saya, apapun hasil dari forum lalin mengenai Jembatan Soekarno-Hatta, agar tidak segera dilaksanakan dalam waktu dekat, tapi minim pada bulan Januari 2014 nanti. Kami di Pemprov Jatim masih akan mengadakan evaluasi secara mendalam, sebelum dilakukan pembangunan,” tegas Siswoko. (say/dmb)