Saat musim hujan turun seperti saat ini, maka sangat rawan terjadinya banjir, pohon tumbang, dan juga tanah longsor. Bencana alam itu bisa terjadi dimana saja, termasuk di Kota Malang. Oleh sebab itulah, warga masyarakat hendaknya selalu waspada dan mengantisipasi hal tersebut agar tidak menjadi korban.
Terkait hal tersebut, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Malang menghimbau agar warga turut menjaga keseimbangan alam dengan tidak menebangi pohon sembarangan, tidak membuang sampah di sungai atau selokan, dan sebagainya yang dapat memicu terjadinya bencana.
Setidaknya beberapa hal itulah yang disampaikan oleh Kepala Bakesbangpol Kota Malang, Drs. J. Hartono, Sabtu (06/12). Menurutnya, di Kota Malang kurang lebih ada 34 titik rawan terjadinya banjir dan tanah longsor. “Secara umum, daerah-daerah yang rawan bencana itu tersebar di lima kecamatan yang ada di Kota Malang,” urainya
Dari lima kecamatan itu, kata Hartono, yang paling rawan bencana adalah wilayah Kecamatan Blimbing dan Lowokwaru. Pria berkacamata itu juga menghimbau kepada warga yang tinggal di kawasan bantaran sungai agar selalu waspada serta segera melaporkan kepada petugas seperti halnya kepada satgas (satuan tugas) bencana apabila terjadi bencana alam.
“Kami telah menugaskan para satgas serta membuka beberapa posko (pos komando) penanggulangan bencana. Sehingga saat terjadi bencana bisa sesegera mungkin ditangani. Kami berharap agar semua masyarakat bisa turut membantu saat ada bencana, baik berupa tenaga maupun informasi kepada petugas kami,” pungkas Hartono. (say/yon)