Mampu menjawab pertanyaan dewan juri dengan lugas, berparas cantik, dan mempesona saat berjalan di atas catwalk, Sifa Herdini akhirnya terpilih sebagai Putri Lingkungan 2015 dalam acara yang digelar di Graha Cakrawala UM. Di babak terakhir, mahasiswi Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya (UB) Malang itu bersaing ketat dengan Loemangga, mahasiswi dari Universitas Negeri Malang (UM), Senin (13/4).
Sifa terlihat senang sekali ketika namanya disebut oleh dewan juri sebagai Putri Lingkungan 2015 dan berhak menerima hadiah yang diserahkan langsung oleh Wali Kota Malang, H. Moch. Anton. Rona kebahagian terlihat dari raut wajah Sifa ketika memenangi gelaran hasil kerjasama antara Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang dengan Radar Malang-Jawa Pos Grup.
Sifa mengaku bahagia sekali bisa keluar sebagai Putri Lingkungan 2015 yang menurutnya persainganya sangat ketat sekali. Keberhasilan ini menjadi sebuah amanah baginya untuk semakin giat menggelorakan dan mensukseskan program cinta lingkungan di Kota Malang.
Sebelum meraih predikat sebagai Putri Lingkungan 2015, Sifa harus menghadapi beberapa tahap penilaian di babak Grand Final Putri Lingkungan 2015. Mulai dari babak 20 besar, sepuluh besar, lima besar, hingga menjadi juara. Dimana di babak lima besar, Sifa harus bersaing dengan Loemangga (UM), Faradila Ratu (UIN Maulana Malik Ibrahim), Kimiko Hikari (UB), dan Mega Ayu Bunga (UB).
Kepala DKP Kota Malang Erik Setyo Santoso, ST, MT mengaku senang dan puas dengan terlaksananya malam puncak Pemilihan Putri Lingkungan 2015 yang bisa berjalan dengan lancar dan sukses. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan yang sudah berlangsung sejak bulan Maret 2015.
“Di babak grand final, 20 finalis ini semuanya bagus-bagus. Mereka semua sudah melalui seleksi ketat, baik tes tulis, wawancara, hingga praktek langsung,” kata Erik, Senin (13/4).
Para peserta juga menjalani kehidupan langsung bersama pasukan kuning yang menjadi orang tua asuh, sekaligus turun langsung ikut membantu membersihkan Kota Malang.
Berbagai kegiatan yang telah dijalani para peserta seperti tinggal langsung bersama pasukan kuning, bangun pagi sebelum matahari terbit, memungut sampah, menyapu, mengirim hingga ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) diharapkan bisa menjadi sebuah pengalaman berharga. “ Dalam pemilihan ini putri lingkungan tidak hanya cantik, tetapi juga benar-benar cinta lingkungan,” tegas Erik. (cah/yon)