Korupsi ternyata tidak hanya merambah kalangan elit politik atau pejabat tinggi negara saja, namun sudah hampir merata di berbagai profesi. Sebut saja diantaranya di dunia akademisi seperti profesor dan bahkan sampai tokoh agama.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johan Budi Sapto Prabowo dalam Kuliah Tamu dan Dialog Publik dengan tema ‘Pencegahan Korupsi: Upaya Menciptakan Good and Clean Government’ yang digelar oleh Universitas Gajayana (Uniga) Malang, Selasa(05/5). “Kejadian seperti ini sangat disayangkan dan seharusnya tidak terjadi,” ucapnya.
Selama ini, terang Johan, KPK setidaknya sudah menangangi kasus korupsi sebanyak lima hingga enam tersangka yang dilakukan oleh seorang profesor. “Profesor yang dianggap sebagai simbol-simbol penjaga moral di perguruan tinggi, serta ustaz, dan pendeta sebagai simbol agama malah memberi contoh yang tidak baik,” urainya.
”Ini menunjukkan bahwa tindak korupsi itu sudah sempurna. Sempurna kejahatannya. Beberapa penyebab tindak korupsi adalah karena kebutuhan, keserakahan, dan sistem. Faktor keserakahan inilah yang paling sulit dicegah, karena berasal dari individu masing-masing pelaku,” beber Johan.
Permasalahan korupsi ini, kata dia, sangat sulit diberantas dan dihilangkan karena sudah mengakar. “Selain menangkap para pelaku tindak korupsi, KPK juga memiliki tugas untuk melakukan upaya pencegahan. Salah satunya adalah pencegahan berbasis keluarga dan perempuan,” pungkas Johan. (say/yon)
