Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Malang melaunching Braille Corner (Pojok Braille_red) untuk meningkatkan perannya dalam pelayanan kepada masyarakat, Jumat (22/5).
Adanya ruangan Pojok Braille ini sangat membantu dan memudahkan para penyandang tunanetra untuk bisa mengakses informasi secara maksimal. Selain buku-buku bacaan dengan huruf Braille, ruangan ini juga dilengkapi dengan komputer braille, perangkat digital braille, dan juga talking book player (buku bicara).
Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Kota Malang, Yudhi K. Ismawardi, SH, M.Hum mengatakan, Kota Malang sebagai Kota Pendidikan terus berusaha memenuhi fasilitas termasuk untuk para penyandang tunanetra. Adanya Pojok Braille ini diharapkan bisa semakin memenuhi kebutuhan semua masyarakat untuk bisa mengakses ilmu pengetahuan.
“Kami bangga memiliki Pojok Braille ini sebab di Jawa Timur masih satu-satunya. Semoga ke depan bisa semakin banyak membawa manfaat,” tegas Yudhi, Jumat (22/5).
Terpisah, Kepala Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Malang Dra. Endang Soejatikah, M.Si mengatakan bahwa saat ini anggota Perpustakaan Umum Kota Malang terus berkembang pesat. Karena itu dengan ditambahnya ruang Pojok Braille ini diharapkan jumlah anggota perpustakaan bisa semakin banyak sehingga semakin bermanfaat.
“Saat ini anggota Perpustakaan Umum Kota Malang sudah mencapai angka 70.753 anggota. Dalam sehari kunjungan berkisar 500-700 orang. Khusus untuk Sabtu dan Minggu bisa di atas 1.000 orang,” tegas Endang.
Sementara itu, salah satu penyandang tunanetra, Yasmin mengaku senang dengan dibukannya Pojok Braille di Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Malang. Dengan adanya tempat ini, selain belajar di sekolahnya di kawasan Janti, ia juga bisa lebih banyak belajar di perpustakaan.
“Saat ini sangat penting bagi kami untuk bisa menguasai banyak pengetahuan. Dibukanya Pojok Braille ini sangat membantu kami dalam belajar,” kata Yasmin. (cah/yon)
