Jika Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) ingin bisa maju, maka harus ada gerakan percepatan untuk bisa mengejar ketertinggalannya saat ini. Begitu salah satu yang diungkapkan Prof. Dr. H. Mohammad Nuh, DEA dalam dialog interaktif bertajuk ‘Peningkatan Daya Saing PTNU’ di Universitas Islam Malang (Unisma), Sabtu (4/7).
Mohammad Nuh mengatakan, PTNU harus diakui saat ini masih ketinggalan di banyak bidang dengan perguruan tinggi lain. Tetapi itu tidak boleh membuat berkecil hati, karena dengan kerja keras, Pembina Yayasan Unisma ini yakin perguruan tinggi di bawah naungan NU bisa berdaya bersaing.
“Syarat untuk bisa mempercepat dalam memajukan PT NU harus ada peningkatan kinerja. Kalau berangkat kerja jangan sampai didahului matahari, saat pulang kerja jangan sampai dilihat matahari,” jelasnya, Sabtu (4/7).
Dengan bekerja sekeras itu, rektor, dosen ataupun karyawan PTNU harus mendapat perhatian juga untuk bisa benar-benar fokus dalam mencurahkan ilmu. Untuk itu yayasan harus memikirkan bagaimana bisa memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan karyawan dengan sebaik-baiknya.
Sementara itu Rektor Unisma, Prof. Dr. H. Masykuri Bakri, M.Si mengatakan dengan jam terbang yang tinggi di tingkat nasional dan internasional, Prof. Dr. H. Mohammad Nuh, DEA tentu memiliki banyak sekali pengalaman dan pengetahuan. Karena itu kehadirannya di Unisma ini sangat ditunggu-tunggu untuk membagikan ilmunya.
“Dengan belajar langsung dari konsep-konsep yang dibawakan Prof. Nuh, kami optimis bisa membawa Unisma semakin baik,” tegas Masykuri.
Sebagai perguruan tinggi Islam, imbuhnya, Unisma saat ini terus berproses untuk bisa semakin maju menjadi kampus unggul. Dimana selain memiliki Tri Dharma perguruan tinggi, Unisma juga mengutamakan pembentukan karakter yang cerdas, mandiri, tangguh, dan berakhlakul karimah. (cah/yon)
