Wali Kota Malang H. Moch. Anton mengajak seluruh lapisan masyarakat, khususnya yang ada di Kota Malang untuk terus memperkokoh persatuan dan selalu menjaga kondisi agar tetap aman serta nyaman.
Jangan sampai kejadian yang berbau suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) terjadi di Kota Malang. Kerukunan umat beragama harus terus dijaga, sehingga konflik-konflik horizontal dapat terhindarkan.
Demikian yang disampaikan orang nomor satu di Pemerintah Kota Malang itu ketika menghadiri acara hari ulang tahun ke-190 Klenteng Eng An Kiong Malang, Minggu malam (26/7). Menurut pria yang akrab disapa Abah Anton itu, dalam konteks ini peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) sangat penting.
“Di Kota Malang ini, FKUB adalah yang terbaik. Oleh sebab itulah, kami merasa sangat bersyukur karena sejauh ini tidak terjadi konflik-konflik antar agama maupun suku. Kita akan terus mendorong agar FKUB ini selalu melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan pihak-pihak terkait,” imbuh Abah Anton, Minggu (26/7).
Dengan demikian, kata dia, keamanan dan ketertiban di Kota Malang tetap terjaga dengan baik. “Pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, TNI, Polri dan masyarakat sipil harus bahu-membahu dalam menjaga keamanan serta kerukunan antar umat beragama ini,” himbau politisi PKB itu.
Sementara itu, Humas Yayasan Klenteng Eng An Kiong, Bonsu Anton Triyono mengatakan pihaknya bersama umat Khonghucu yang lain akan terus berupaya dan bersinergi dengan pemerintah, khususnya Pemkot Malang dalam kaitannya turut serta menjalin dan menjaga kerukunan antar umat beragama.
Selain itu, kata dia, umat Khonghucu juga siap berperan aktif dalam memajukan negara ini. “Kami ingin bangsa ini ke depan lebih maju, lebih baik, dan lebih sejahtera masyarakatnya. Salah satunya adalah dalam hal menekan angka kemiskinan serta mengurangi pengangguran. Apapun hal yang terbaik yang bisa kita lakukan untuk pemerintah, pasti akan kita jalankan,” tandas Bonsu Anton. (say/yon)
