Berita

TRIP dan Rakyat Usir ‘Penjajah’ Dari Balaikota Malang

Dalam suasana hening, tiba-tiba saja terdengar suara letupan senjata yang membuat rakyat tersentak kaget dan kalang kabut untuk menyelamatkan diri. Warga Kota Malang pun berlarian kesana kemari mencari perlindungan.

TRIP dan rakyat merayakan kemenangan setelah berhasil mengusir penjajah, Senin (17/8)
TRIP dan rakyat merayakan kemenangan setelah berhasil mengusir penjajah, Senin (17/8)

Tak lama berselang, tampak dari kejauhan sekelompok warga bersenjatakan bambu runcing dan Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) berbondong-bondong mendatangi Balai Kota Malang. Mereka mengepung balai kota untuk menyerang dan menundukkan penjajah Belanda yang saat itu menguasai kantor walikota.

Dalam sekejap juga terlihat tentara Belanda yang menenteng senjata lengkap dan modern memborbardir TRIP dan warga yang menyerang mereka. Tak bisa dielakkan peperangan pun terjadi, banyak korban berjatuhan. TRIP dan rakyat tetap pantang menyerah dan memberikan perlawanan sengit.

Meski menggunakan persenjataan seadanya, TRIP dan rakyat tetap bersatu untuk mengusir penjajah. Berkat kegigihan mereka itulah akhirnya Belanda tumbang, dan Balai Kota Malang kembali dikuasai TRIP dan rakyat. Mereka pun memekikkan kata Merdeka.. Merdeka.. Merdeka..!!!

Ya, itulah drama kolosal ‘Malang Bhumi Hangus’ yang dipersembahkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang yang menceritakan pengusiran penjajah dari Balaikota Malang yang dilakukan oleh TRIP dan rakyat Malang beberapa dekade yang lalu, Senin (17/8). Dari drama kolosal itu kita dapat memetik pelajaran bahwa persatuan, tekad yang bulat, dan pantang menyerah dapat mengalahkan semuanya, yang dalam hal ini adalah penjajah.

Kepala Disbudpar Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni, SH, M.Si mengatakan jika sejarah itu penting untuk diingat dan menjadi pelajaran bagi kita, khususnya kaum muda. “Jangan sampai melupakan sejarah, karena kemerdekaan saat ini juga tidak lepas dari sejarah,” jelasnya, Senin (17/8).

“Dari cerita itu tergambarkan bahwa Balai Kota Malang memang pernah dikuasai penjajah. Dengan keberadaan dan persatuan akhirnya TRIP dan rakyat berhasil menguasai balai kota lagi,” pungkas Ida ketika ditemui seusai upacara HUT RI ke 70 di Balai Kota Malang. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content