Sekitar 3.000 umat Islam yang terdiri dari Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), budayawan, dan pelajar menggelar pawai lampion dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharam 1437 Hijriah, Selasa malam (13/10).
Sebelum berpawai, para peserta berkumpul di Masjid Agung Jami untuk melakukan salat jamaah serta memanjatkan doa awal tahun. Dengan mengenakan busana serba putih, peserta pawai berkumpul di Alun-alun Merdeka dan bersiap melaksanakan kirab.
Setelah berdoa peserta pawai diberangkatkan oleh Wakil Wali Kota Malang, Drs. Sutiaji. Sepanjang jalan yang dilalui, sambil membawa lampion, para peserta mengumandangkan bacaan takbir, tahmid dan tahlil. Sesampainya di garis finish, yaitu di halaman Balai Kota Malang, mereka disambut oleh Wali Kota Malang H. Moch. Anton dan pejabat Pemerintah Kota Malang lainnya.
Para peserta pawai pun saling berebut berjabat tangan dengan Wali Kota Malang dan mengabadikan momen dengan berfoto bersama. Bahkan ada beberapa peserta pawai yang memberikan lampionnya kepada pria yang kerap disapa Abah Anton itu sebagai kenang-kenangan.
Menurut Abah Anton, pihaknya sangat mengapresiasi positif kegiatan dalam rangka memeriahkan tahun baru Islam seperti ini. “Meriah dan khusyuknya acara ini tidak kalah saat datangnya Tahun Baru Masehi,” imbuhnya, Selasa (13/10).
Hal senada juga disampaikan oleh salah satu panitia yang juga merupakan anggota Komisi X DPR RI, Latifa Sohib yang menyampaikan jika tahun depan (2016) akan digelar acara yang lebih meriah lagi. “Antusiasme peserta dan warga sangat luar biasa, sehingga hal ini menjadi sesuatu yang berkesan,” urainya.
Latifa bahkan akan merekomendasikan acara ini ke Kementerian Pariwisata RI agar menjadi salah satu wisata religi. “Kami akan segera berkonsultasi dengan Kementerian Pariwisata secepatnya. Kita memang saling bekerjasama selama ini dalam berbagai hal, dan saya kira nantinya tidak ada kesulitan,” pungkasnya. (say/yon)