Lowokwaru, MC – Berlangsungnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) membawa berkah tersendiri bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Pasalnya dengan terbukanya perdagangan se-ASEAN, kebutuhan akan tenaga kerja siap pakai seperti halnya lulusan SMK kian meningkat pesat.
Seperti dikatakan oleh Kepala Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan dan Perguruan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, Drs. Hudiyono, M.Si, Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan membuka sembilan SMK baru di tahun 2016 dengan pertimbangan begitu banyaknya kebutuhan akan tenaga kerja.
Hudiyono membenarkan tahun 2016 ini Pemprov Jatim sesuai dengan intruksi Gubernur melakukan moratorium (menunda/menangguhkan_red) pendirian SMA tetapi tidak untuk SMK. Tahun 2016 ada sebanyak sembilan SMKN di Jatim akan dibuka sesuai dengan tawaran dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaaan (Kemendikbud).
“Lulusan SMK bisa lekas bekerja, saat ini kebutuhannya begitu banyak. Terlebih sekarang MEA sudah terbuka,” tegas Hudiyono, Jumat (15/1).
Untuk Jatim sendiri masih banyak jurusan yang berpeluang untuk dibuka, diantaranya jurusan seni, kelistrikan, pariwisata. Saat ini sedang dicari tempat yang pas untuk mendirikan SMK, yang jelas nantinya daerah tinggal menyiapkan lahan dan pembangunan fisik sudah disiapkan dana Rp 2 miliar tiap satu SMK.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK 3 PGRI Kota Malang, Lukman Hakim mengatakan SMK PGRI 3 Kota Malang sudah sangat siap menghadapi era MEA. Termasuk jika nanti semakin banyak persaingan sekolah seiring akan didirikannya beberapa SMK di Jatim.
“Persaingan sesuatu hal yang biasa bagi kami, yang jelas kami terus berupaya sebaik mungkin menyiapkan sumber daya manusia,” jelas Lukman.
Selain aktif mengirimkan guru untuk mengikuti tren pekembangan industri ke berbagai perusahaan, SMK PGRI 3 juga terus melakukan evaluasi terhadap materi pembelajaran. Dimana kurikulum yang digunakan selalu diupayakan sesuai dengan perkembangan zaman. (cah/yon)