Berita

HelloFest Malang Raya Untuk Wonderful Indonesia

Klojen, MC HelloFest event besar tahunan yang mewadahi komunitas kreatif dan mendorong peningkatan industri kreatif di Indonesia. Minggu kemarin (3/4) HelloFest diadakan di Gedung Cakrawala, Universitas Negeri Malang.

Acara HelloFest berlangsung meriah dan disambut antusias warga Malang di Gedung Cakrawala Universitas Negeri Malang, Minggu (3/4)
Acara HelloFest berlangsung meriah dan disambut antusias warga Malang di Gedung Cakrawala Universitas Negeri Malang, Minggu (3/4)

”Dalam acara tersebut kami padukan kreativitas anak muda dengan memperkenalkan destinasi-destinasi di Indonesia melalui kreativitas mereka yang tidak ada batas, setelah itu akan kami persembahkan karya-karya itu di sosial media ke seluruh dunia,”ujar Founder HelloFest Wahyu Aditya.

Beragam film pendek dan animasi tak pernah berhenti disajikan sejak tahun 2004. Bahkan pada tahun itu event ini diserbu 40.000 pengunjung.

Beragam bentuk program HelloFest telah dilaksanakan baik dalam skala kecil, besar, lokal hingga internasional. Kerjasama dengan lembaga internasional di Berlin, London, Bristol sudah dilakukan. “Event pemutaran film pendek dan animasi selama satu bulan di museum film di Frankfurt, Jerman juga rutin digarap. Semua mempromosikan konten visual kreatif karya anak bangsa,” imbuh Wahyu

”Disitu kami berusaha memberikan informasi dan mengangkat karya mengenai branding Wonderful Indonesia yang menjelaskan mengenai pesona keindahan tanah air  dan beragam keunggulan destinasi Indonesia dan tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada Kementerian Pariwisata yang telah peduli dengan kami,” terang pria berkacamata itu.

Melalui event ini bisa mejadi ajang promosi mengenai beragam kreativitas yang ditampilkan insan muda kreatif dan HelloFest pun telah diikuti oleh banyak followers di beragam sosial media.

Dari ajang ini kita bisa tahu kreasi dari banyak insan kreatif Indonesia diantaranya Wahyu Aditya, Eka Gustiwana, Arya Wiguna, Bayu Skak, Angga Dwi Sasongko, Wiryadi Dharmawan, dan Derek Tan.

Wahyu Aditya bisa disebut dewa animasi Indonesia kelas dunia. Banyak prestasi yang telah ia torehkan. Sebut saja 30 Most Inspiring People under 30 (2008) versi Hard Rock FM, Animasi Terbaik – Indonesia’s Comic & Animation Festival (2000), Best Video Clip of The Month – Video Music Indonesia (2002),  People Choice AwardVideo Music Indonesia (2002), Best Concept for Future Film – Jakarta International Film Festival & Hubert Bals Foundation (2005), Pemenang British Council – International Young Creative Entrepreneur of The Year – Film Category – Indonesia (2007) hingga World Winner of British Council – International Young Creative Entrepreneur of The Year – Film Category (2007).

Selain dia, ada juga Eka Gustiwana, anak muda penuh kreativitas yang sering mengaransemen video dari orang-orang terkenal di Indonesia. Dia rajin memparodikan secara menarik dan diunggah ke YouTube. Lalu ada juga video Arya Wiguna dengan jargon “Demi Tuhan” yang telah ditonton lebih dari tiga juta viewers. Video lucu yang diberi judul BBM Campuran Jeremy Teti juga berhasil mendapatkan empat juta viewers. Dialah YouTube Artist, figur yang jago membuat sesuatu yang biasa menjadi kreatif dan spektakuler.

Pengisi acara lainnya Youtube Artist, BayuSkak, sutradara muda peraih Piala Citra, Angga Dwi Sasongko, Kreator Serial Animasi Trio Hantu CS, Wiryadi Dharmawan dan Founder Viddsee.com asal Singapura, Derek Tan. Efeknya pasti dahsyat. Karena semua pasti share ke media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, WhatsApp Group, dan YouTube. Akan ada buzz dan publikasi dari netizen, media nasional hingga internasional. Kota Malang pun bisa makin dikenal sebagai destinasi pariwisata kota kreatif dengan produk unggulan berupa konten digital seperti desain grafis, video, games hingga animasi.

“Industri kreatif harus berkembang. Karenanya Kementerian Pariwisata melalui Wonderful Indonesia mendukung penuh acara ini,” terang I Gede Pitana, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar RI.

Bisa dibayangkan dampak terhadap promosi destinasi wisata Malang apabila dikolaborasikan dengan orang-orang kreatif tadi. Di tangan orang-orang kreatif bisa dibuatkan cover foto facebook yang menampilkan wisata Agrowista Apel, Jatim Park 1 dan Jatim Park 2, Eco Green Park, lalu dibuatkan video kreatif berisi destinasi wisata Museum Angkut, Pantai Balekambang hingga Air Terjun Coban Rondo yang kemudian diunggah ke YouTube. Bisa jadi seandainya hal itu dilakukan kreasi itu tak kalah dengan dua film pendek promosi pariwisata produksi Kementrian Pariwisata yang menjadi juara dalam International Tourism Film Festival (ITFF) Ke-11 di Bulgaria.

Balutan acara dalam gelaran ini meliputi movie concert. Pengunjung disuguhi film dengan suasana seperti menonton konser musik, penuh keriuhan. Layar besar dan kapasitas gedung lebih dari 3.000 orang adalah syarat mutlak dari setiap kegiatan HelloFest.

Koleksi menarik dari Festival Film Malang mewarnai event ini. Band indie legendaris asal Malang, Tani Maju bermusik dengan iringan visual multimedia. Aksi panggung dari Kostu Masa, sebutan untuk pengunjung yang gemar menggunakan kostum karakter imajinatif tidak kalah menarik. Beberapa tim dari Jakarta dan Malang tampil dengan pakaian eksentrik bertema karakter Indonesia dengan adegan penuh kejutan. “Ini adalah festival film pendek yang unik dan sangat berbeda sepanjang karir saya,” timpal Aki Isoyama, film programmer shorts film festival Asia–Jepang.

Sementara itu, Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar RI Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan dasar dukungan Kemenpar dalam perhelatan ini adalah sebagai hasil Creative Cities Conference di Bandung melalui Kementerian Pariwisata melalui helatan ICCC di Solo pada Oktober 2015 lalu.

Perhelatan tersebut membuahkan deklarasi Solo yang berisi 10 Prinsip Kota Kreatif, setiap kota atau daerah harus melakukan pemetaan untuk mengetahui potensi original resources yang dimiliki. ”Orisinalitas setiap daerah sebenarnya adalah “heritage” yang merupakan potensi unggul untuk menjadi destinasi wisata,”ujar Giri dalam sambutan resminya.

Giri menambahkan semua kota yang ada di Indonesia tentunya memiliki daya pikat yang apabila dikembangkan dapat menjadi ciri khas yang menarik sehingga menjadikannya sebagai destinasi Kota Kreatif. ”Di beberapa kota penerapan kota kreatif secara tidak langsung terbukti menjadi salah satu daya pikat terhadap sektor pariwisata, termasuk di Kota Malang ini,”katanya.

“Kreativitas memicu warga mewujudkan kota yang menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara,” terang Giri.

Seperti diketahui tahun 2016 Kemenpar menargetkan kunjungan 12 juta wisman atau tumbuh sebesar 20% dibandingkan capaian kunjungan wisman sebesar 10,4 juta pada tahun 2015 yang lalu.  Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisman ke Indonesia tahun 2015 sebesar 10.406.759 wisman.

Masih menurut Giri, strategi pengembangan kepariwisataan Indonesia adalah 3 great, Jawa Timur masuk dalam Great Bali. ”Salah satu yang menonjol dari Jawa Timur adalah Malang. Jadi menurut kami sebagai serangkaian kegiatan ICCC, HelloFest Malang Raya merupakan salah satu perwujudan kota kreatif terutama di bidang animasi yang berpotensi menarik,”kata wanita yang murah senyum itu. (say/may)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content