Berita

Festival Cokelat Turut Dongkrak Pelaku Ekonomi Kreatif

Klojen, MC – Sekumpulan mahasiswa dari Universitas Brawijaya (UB) Malang menggelar festival cokelat di area luar Stadion Gajayana Malang Jumat (6/5). Ditempat ini, ada 58 stan yang menyediakan aneka jajanan dan minuman berbahan dasar cokelat dengan berbagai variasi harga. Gelaran ini merupakan yang kedua, dimana pada tahun 2015 yang lalu event ini diadakan di Taman Krida Budaya Jawa Timur.

Salah satu stand peserta festival coklat di area luar stadion Gajayana kota Malang, diserbu para pengunjung
Salah satu stan festival cokelat di area luar Stadion Gajayana Malang diserbu para pengunjung, Jumat (6/5)

Ketua pelaksana festival cokelat, Intan Aprilia mengatakan jika penyelenggaraan kali ini berbeda dengan tahun 2015 lalu. Kalau tahun lalu lebih pada tugas kuliah, namun untuk saat ini lebih pada pemberdayaan para pelaku ekonomi, terutama di bidang kuliner berbahan cokelat. “Kami ingin mewadahi para penjual cokelat sehingga cokelat dari Indonesia lebih bisa dikenal,” ujarnya.

Menurut perempuan berjilbab itu, selama ini orang Indonesia cenderung lebih bangga dan membeli cokelat dari luar negeri. “Sebenarnya, cokelat dari Indonesia tidak kalah dengan luar negeri, dan banyak kreator di bidang cokelat dari Indonesia yang cukup mempuni. Dengan adanya acara ini setidaknya masyarakat khususnya yang ada di Malang, tahu betapa enak dan lezatnya cokelat asli Indonesia,” urainya.

“Di sini ada beraneka kreasi cokelat, seperti cokelat tempe, brownies cokelat, dan lain-lain. Begitu juga aneka kreasi minuman berbahan cokelat yang sangat menggoda. Jadi, sebagai bangsa Indonesia seharusnya bangga dengan produk dalam negeri, terutama karya anak bangsa. Jika bukan kita, siapa yang akan bangga terhadap produk-produk asli Indonesia, khususnya di era pasar global ini,” sambung Intan.

Ke depan, lanjut dia, pihaknya berharap agar para pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah_red) ini tidak hanya bisa bersaing di pasar lokal, tapi ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu di level nasional atau bahkan internasional.

“Melihat aneka produk cokelat yang ada saat ini kami optimis produk Indonesia mampu bersaing di era Masyarakat Ekonomi ASEAN atau yang biasa disebut MEA,” imbuh Intan. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content