Lowokwaru, MC – Perkembangan pesat SMPN 26 Malang setelah mendapatkan bantuan hibah dari Pemerintah Australia membawa kesan tersendiri bagi Fleur Davies, Minister Counsellor for Governance and Human Development Kedutaan Besar Australia di Jakarta.
Fleur mengungkapkan, pada tahun 2012 lalu pemerintah Australia memberikan bantuan hibah sebesar Rp 1,9 miliar. Dari bantuan hibah ini, sekolah yang ada di Jl. Gurami 26 Malang ini sekarang memiliki jumlah ruang kelas yang memadai seiring dengan bertambahnya jumlah siswa yang ada.
“Saya bangga dengan perkembangan pesat dari SMPN 26. Kami berharap sekolah ini bisa semakin banyak mendidik masyarakat,” jelas Fleur, Selasa (17/5).
Fasilitas-fasilitas yang dibangun antara lain ruangan kelas, masjid, ruang OSIS, kantor tata usaha, lapangan basket, kamar mandi, dan lain-lain. Bantuan hibah ini diterangkan Fleur sebagai salah satu dari 23 sekolah yang diberikan bantuan oleh Australia melalui program kemitraan antara Indonesia dengan Australia.
Kepala SMPN 26 Malang, Dra. Pancayani Dinihari, M.Pd membenarkan saat pertama sekolah ini dibuka pada 2012 lalu, jumlah siswanya hanya sebanyak 85 anak. Seiring berjalannya waktu, saat ini jumlah siswa SMPN 26 Malang sudah mencapai 572 siswa dengan 18 ruang kelas.
“Kami bersyukur menerima bantuan, jangan sampai amanah yang diberikan disalahgunakan dan mengecewakan pemberi bantuan,” jelas Panca.
Senada dengan Pancayani, Wakil Wali Kota Malang Drs. Sutiaji menurutkan bahwa menerima bantuan adalah sebuah amanah yang wajib dijalankan dengan baik.
Sementara itu Kasubdit Kelembagaan Sarana dan Prasarana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Drs. Susetyo Widiasmoro mengatakan bantuan hibah ke SMPN 26 Malang merupakan satu rangkaian program penuntasan program wajib belajar 9 tahun. Program kemitraan Australia Indonesia ini telah mampu membangun dan memperbaiki 1.155 sekolah di Indonesia termasuk SMPN 26 Malang. (cah/yon)