Klojen, MC – Dalam rangka menyemarakkan Hari Bhayangkara ke-70 tahun 2016 yang biasanya diperingati setiap tanggal 1 Juli, serta untuk meningkatkan kemampuan para personel Kepolisian yang ada di jajaran Polsek, pihak Polres Malang Kota menggelar Lomba Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), Kamis (9/6).
Adapun pesertanya adalah lima Polsek yang ada di wilayah kerja Polres Malang Kota, yaitu Polsek Klojen, Polsek Sukun, Polsek Lowokwaru, Polsek Blimbing, dan Polsek Kedungkandang.
Ke depan, Menurut Kasat Reskrim Polres Malang Kota, AKP Tatang Prajitno Panjaitan, semua Polsek sudah harus siap untuk melakukan olah TKP, sehingga akan turut membantu tugas dari Polres Malang Kota.
“Apalagi jika ada dua kejadian dengan dua tempat yang berbeda, dan lokasinya berjauhan. Maka Polres Malang Kota akan membagi tugas dengan Polsek terdekat,” jelasnya.
Berbagai peralatan olah TKP pun, lanjutnya, juga sudah dipersiapkan di Polsek-Polsek, sehingga bisa digunakan sewaktu-waktu. “Dengan lomba ini, kami pun bisa mengetahui kemampuan masing-masing personel, khususnya yang tergabung dalam tim yang ada di lima Polsek itu,” imbuhnya.
Setelah lomba, pihak Polres Malang Kota memberikan penilaian, evaluasi dan pengarahan kepada para peserta lomba. Dari tim identifikasi Polres Malang Kota memberikan banyak masukan terkait bagaimana olah TKP yang benar dan tidak sampai melanggar HAM. Pada intinya, olah TKP harus dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian serta terencana sebaik mungkin.
Saat lomba, setiap peserta diberikan waktu 20 menit, dimana waktu tersebut dianggap normal untuk melakukan sebuah olah TKP pemerkosaan yang disertai pembunuhan. Menurut Tatang, meski waktu 20 menit itu tidak baku jika ada kejadian sebenarnya, namun dengan 20 menit itu setidaknya dapat menambah keterampilan dan kecepatan petugas dalam melakukan olah TKP.
“Dengan lomba ini, kami berharap tim identifikasi yang ada di lima Polsek di wilayah kerja Polres Malang Kota ini sudah siap ketika sewaktu-waktu diterjunkan untuk melakukan olah TKP. Berbagai teori dan praktik sudah dilakukan, sehingga juga diharapkan dapat meminimalisir kesalahan saat melakukan olah TKP yang bisa berakibat pada kacaunya TKP,” pungkasnya. (say/yon)