Blimbing, MC – Tak salah jika Kota Malang disebut sebagai Kota Kreatif di Indonesia. Salah satu buktinya adalah dengan munculnya berbagai kampung tematik yang memiliki beragam karakter di Kota Malang. Mulai dari Kampung 3G (Glintung Go Green), Kampung Bertani, Kampung Tridi (3D-Tiga Dimensi_red), dan yang saat ini baru saja diresmikan adalah Kampung Warna Warni.
Kampung tersebut diresmikan langsung oleh Walikota Malang H. Moch. Anton dengan didampingi Forpimda Kota Malang, Ketua TP PKK Kota Malang, dan Sekretaris Daerah Kota Malang, Minggu (4/9).
Kampung Warna Warni terletak di Kelurahan Jodipan RW 02, RT 06, 07, dan 08 Kecamatan Blimbing Kota Malang tersebut merupakan perkampungan yang berada di bantaran Sungai Brantas, dan memiliki sebutan Kampung Wisata Jodipan (KWJ).
Dengan adanya kampung ini maka Kota Malang memiliki kawasan wisata baru dengan suguhan keindahan warna-warni rumah-rumah warga yang mengundang ketertarikan banyak orang untuk melihat dan menikmati.
Dalam sambutannya, Walikota Malang yang akrab disapa Abah Anton itu menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada PT Inti Daya Guna Aneka Warna (Indana) atau biasa dikenal dengan Decofresh yang bekerjasama dengan Guys of Public Relation (GuysPro) dan juga praktikan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membuat kawasan hunian Jodipan menjadi Kampung Warna Warni.
“Terobosan dan solusi dari implementasi kreativitas seperti di Kampung Warna Warni Jodipan ini dapat memberikan dampak positif. Tidak saja bagi pertumbuhan perekonomian, tetapi juga membawa tren positif bagi manajemen pengelolaan Kota Kreatif sehingga dapat mengakselerasi pencapaian pembangunan berkelanjutan” urai Abah Anton.
Pengembangan Kota Kreatif juga diharapkan dapat mendorong pemerataan pembangunan daerah melalui percepatan pertumbuhan pusat-pusat perekonomian dengan menggali potensi dan keunggulan daerah. Karena dengan berbasis pada potensi lokal sebagai keunggulan dan identitas dasar, maka secara efektif dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing.
Oleh karenanya, pengembangannya harus dipahami secara holistik dan tidak hanya sekedar branding, melainkan sebagai sebuah pendekatan pengembangan kawasan perkotaan secara berkelanjutan berbasis partisipasi aktif masyarakat yang diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berdaya saing serta dapat menjadi alternatif solusi permasalahan perkotaan secara bersamaan. “Hal ini telah diwujudkan oleh masyarakat di Kampung Warna Warni Jodipan” tegas Abah Anton. (say/yon)