Klojen, MC – Dalam Lokakarya Pelayanan Publik yang Inovatif dan Pengawasan Warga di Aula Gedung Fakultas Administrasi Universitas Brawijaya Malang, Kepala Bagian Tatalaksana pada Biro Organisasi Setda Provinsi Jawa Timur Ir. Dodong Martiar Mediantoko, M.Si menyampaikan bahwa hingga saat ini pelayanan publik di Jawa Timur masih menjadi yang terbaik di Indonesia.
Meski demikian, lembaga pemerintah maupun non pemerintah selaku pihak yang memberikan pelayanan tidak boleh lengah atau terlena dengan predikat itu. Pengaduan dari masyarakat setiap hari selalu ada dan berubah.
Terkait hal tersebut, lembaga pemberi layanan publik harus bisa mencermati apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Lembaga harus berusaha sebaik mungkin untuk memberikan yang maksimal kepada masyarakat.
Ke depan, lanjutnya, birokrasi di Indonesia akan menjadi atau menuju birokrasi yang pro-rakyat. Birokrasi tersebut merupakan birokrasi yang tanggap, responsif dan peka terhadap keinginan masyarakat. “Oleh sebab itu, lembaga penyedia dan atau pemberi layanan publik dituntut bisa meningkatkan kinerjanya guna mewujudkan semua itu,” jelasnya.
“Jaringan Inovasi Pelayanan Publik atau JIPP Jatim adalah salah satu sarana bagi masyarakat untuk menyampaikan pengaduan, saran, kritik serta informasi apapun yang ada di lingkungannya. Masyarakat kita sudah semakin pintar dan kritis, sehingga bukan hal mustahil jika hal ini diimbangi dengan kualitas kerja lembaga atau instansi pemberi pelayanan publik,” sambung Dodong.
Lokakarya kali ini diikuti oleh lembaga non pemerintah, sehingga dengan diadakannya gelaran ini tidak hanya pemerintah yang bisa memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. “Lembaga non pemerintah juga mempunyai peran dan peranan besar dalam mewujudkan pelayanan publik yang optimal,” pungkas Dodong. (say/yon)