Kedungkandang (malangkota.go.id) Hingga saat ini sudah ada 7.733 e-Warung yang dibentuk oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Dari jumlah itu, keberadaan e-Warung yang digagas oleh Kementerian Sosial RI dengan beberapa Bank BUMN ini tersebar di 45 kota dan enam kabupaten di Indonesia. Di tahun 2017 ini pihak Kemensos RI akan memperluas jangkauan e-Warung ke 98 kota dan 200 kabupaten.

Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa (pakai jilbab kuning) saat memantau operasional e-Warung di Jl. Ki Ageng Gribig, Senin (23/1)

Tahun 2017 ini setidaknya akan ada 2.500 e-Warung baru sehingga keberadaannya dapat lebih dioptimalkan lagi untuk memenuhi kebutuhan warga kurang mampu sebagai penerima bantuan tunai serta non tunai.  e-Warung ini ada yang berbasis Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Program Keluarga Harapan (PKH) berbasis agen yang memiliki toko sembako, serta berbasis Rumah Pangan Kita (RPK) di bawah koordinasi Bulog.

Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa dalam acara penyerahan dan penyaluran berbagai bantuan sosial (bansos) di salah satu e-Warung yang ada di kawasan Jl. Ki Ageng Gribig, Kelurahan Lesanpuro, Senin (23/01) menyampaikan bahwa agen yang bisa mendistribusikan bantuan pangan adalah agen yang sudah memiliki toko dan agen yang mempunyai toko yang berbasis Himbara (Himpunan Bank-bank Milik Negara).

Terkait hal tersebut, ditambahkan oleh Menteri Khofifah, hanya ada empat bank sebagai penyalur bansos PKH maupun bantuan pangan, yaitu BRI, BNI, Mandiri dan BTN. Disisi lain, dengan berbagai basis dari e-Warung ini, warga penerima bansos dapat lebih leluasa dan bisa memilih beras yang berkualitas. “Kita juga sudah mengimbau Bulog untuk mengamankan stok dan menyediakan beras dengan kualitas premium, medium dan super,” imbuhnya.

Lebih lanjut perempuan berjilbab itu mengatakan, dari hasil survei yang dilakukan Kemensos, jika beras yang diterima warga kualitasnya baik, maka dikonsumsi tanpa lauk pauk pun masih terasa enak. “Dengan beras kualitas bagus, maka kebutuhan kalori bagi yang mengkonsumsi sudah tercukupi,” tegasnya.

Sedangkan untuk bantuan non tunai, Kemensos sudah menyasar tiga juta penerima. Bagi penerima yang sudah mempunyai buku tabungan dan ATM, serta ada pendampingan dari petugas PKH maupun pemerintah setempat yang memberikan family development session setiap bulan, maka diharapkan warga sudah mulai belajar menabung.

“Meski demikian, untuk mengakses dunia Perbankan ini, harus ada edukasi yang intensif dari pihak terkait tadi, sehingga warga kurang mampu penerima bansos ini dapat mengambil dan mencairkan bantuan yang mereka terima, secara mandiri,” pungkas Khofifah. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content