Lowokwaru (malangkota.go.id) – Kota Malang berduka, tokoh karismatik KH Achmad Hasyim Muzadi meninggal dunia pada Kamis (16/3) sekitar pukul 06.20 WIB. Tidak hanya warga Kota Malang yang merasa kehilangan salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu, namun seluruh Nusantara turut berduka.

Upacara kemiliteran melepas kepergian almarhum KH Hasyim Muzadi yang akan menuju tempat pemakaman di ponpes Al-Hikam Depok, Jawa Barat, Kamis (16/3)

Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu dalam kurun dua bulan terakhir jatuh sakit, dan beberapa kali keluar masuk rumah sakit. Ketua tim dokter yang merawat beliau menyampaikan jika kondisi Pengasuh dan Pembina Pondok Pesantren Al-Hikam kondisi tersebut menurun. “Kiai Hasyim batuk, tidak bisa mengeluarkan dahak, sesak nafas dan tidak mau makan,” katanya sehari sebelum kepergian kiai sepuh tersebut.

Sejak pagi, warga dari berbagai daerah sudah memadati kawasan Ponpes Al-Hikam yang ada di Jl. Cengger Ayam No. 25 Kota Malang. Mulai dari warga sekitar, tokoh agama, tokoh masyarakat, politisi, dan lain-lain. Setelah disucikan, jenazah Kiai Hasyim dibawa ke masjid yang ada di komplek ponpes untuk disalatkan.

Salah satu putra Kiai Hasyim, Abdul Hakim, mengungkapkan bahwa sang ayah tidak berpesan apa-apa sebelum meninggal, baik kepada keluarga atau kepada siapapun. “Abah hanya mengamanatkan agar beliau kalau meninggal minta dimakamkan di Ponpes Al-Hikam yang ada di Depok, Jawa Barat. Kami akan menjalankan amanat itu, dan semoga Abah khusnul khotimah,” ucapnya.

Terpisah, Wali Kota Malang H. Moch. Anton juga merasa sangat kehilangan seorang tokoh dan ulama besar seperti Kiai Hasyim. Disampaikan politisi PKB itu, Kiai Hasyim adalah ulama besar, dihormati, tokoh nasional dan ilmu-ilmunya patut diteladani.

“Sewaktu masih hidup, Kiai Hasyim pernah berpesan kepada saya, bahwa sebagai kepala daerah harus selalu sabar, karena yang diemong sangat banyak, serta agar selalu menjaga Kota Malang tetap kondusif,” ungkapnya.

Setelah salat dzuhur, jenazah kemudian disemayamkan di rumah duka sembari pelaksanaan upacara kemiliteran. Tak lama berselang, jenazah dibawa menuju mobil ambulans yang ada di depan rumah duka diiringi penghormatan oleh TNI dan Polri melalui upacara pelepasan. Ambulans beserta rombongan lain kemudian menuju Bandara Abdulrachman Saleh untuk dibawa menuju ke Depok, Jawa Barat. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content