Klojen (malangkota.go.id) – Walikota Malang H. Moch. Anton memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Membangun Sinergis Pemerintah, Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah), Akademisi dan Tokoh Agama dalam Mewujudkan Kota Malang Bermartabat yang digelar di Ruang Sidang Balaikota Malang, Selasa (16/5).
Hadir dalam rakor kali ini Kapolres Malang Kota AKBP Hoirudin Hasibuan, Komandan Kodim 0833 Malang Kota Letkol Arm. Aprianko Suseno, Ketua MUI Malang Baidlowi Muslich, para akademisi serta tokoh agama yang ada di Kota Malang.
Dalam sambutannya, Walikota Malang yang akrab disapa Abah Anton itu menyampaikan bahwa rakor kali ini dilaksanakan dalam rangka menyinergikan gerak langkah antara Pemerintah Kota Malang dengan Forkopimda, akademisi dan tokoh agama untuk memantau serta menjaga kondisi dan perkembangan di Kota Malang.
“Kota Malang memiliki 63 universitas, sehingga berpotensi meningkatkan masyarakat urban yang masuk ke Kota Malang utamanya kalangan mahasiswa dan masyarakat pencari kerja. Oleh karena itu pertemuan ini dilaksanakan untuk mengoordinasikan keadaan riil di Kota Malang,” jelas Abah Anton.
300 ribu masyarakat urban yang masuk ke Kota Malang, lanjut Abah Anton, menyebabkan Kota Malang menjadi miniatur Nusantara karena keragaman suku, ras dan agama yang masuk ke Kota Malang.
“Tentu hal itu akan berpotensi memunculkan konflik karena keragaman perbedaan, khususnya adat dan istiadat yang dimiliki oleh para pendatang dengan penduduk lokal,” imbuhnya lagi.
Abah Anton pun berharap agar para akademisi dari perguruan tinggi dan tokoh agama yang ada di Kota Malang turut berperan aktif menjaga Kota Malang agar tetap kondusif yang dapat dimulai dari lingkungan tempat tinggal dan kampusnya masing-masing.
Kapolres Malang Kota AKBP Hoirudin Hasibuan dalam kesempatan kali ini menyampaikan kondisi keamanan dan ketertiban di Kota Malang. “Tingkat kriminalitas tertinggi di Kota Malang berada pada kasus narkoba kemudian kriminalitas kedua tertinggi berada pada kasus curanmor khususnya di wilayah Lowokwaru. Hal itu disebabkan karena banyaknya mahasiswa yang membawa kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, namun seringkali lalai dalam pengawasan kendaraannya,” ungkap AKBP Hoirudin.
Ia juga menyatakan bahwa upaya-upaya untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri harus ditingkatkan kembali. Menurutnya di era demokrasi ini tanpa dukungan dan kepercayaan masyarakat, maka akan sulit untuk melaksanakan tugas-tugas Kepolisian. (say/yon)