Malang (malangkota.go.id) – Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang telah menindaklanjuti adanya laporan kejadian kematian hewan ternak secara misterius dalam beberapa hari terakhir ini.
Berdasarkan data yang ada, Sunari (57) warga perumahan Puri Dewata Jl. Akordion Utara No. 09 RT 12 RW 01 Kelurahan Tunggulwulung Kecamatan Lowokwaru Kota Malang sebagai pemilik hewan ternak (domba) menyatakan bahwa sampai pukul 02.00 WIB dini hari kondisi domba masih ada di kandang dalam kondisi hidup.
Kejadian diperkirakan terjadi pada hari Jumat tanggal 15 September 2017 antara pukul 02.00 WIB sampai pukul 05.30 WIB. Pemilik pada saat itu tidak mendengar suara yang mencurigakan.
Baru pada pukul 05.30 WIB pemilik domba mendapati hewan ternak miliknya sudah dalam keadaan tak bernyawa. “Ada tiga ekor domba saya yang mati, dan dua ekor lagi mengalami luka trauma pada paha dan lehernya,” terang Sunari.
Selain Sunari, Kristianto (55) warga Jl. Bandara Juanda II CC 7 Kelurahan Cemorokandang Kecamatan Kedungkandang juga mengalami kejadian serupa. Empat ekor kelincinya juga mati dengan luka bekas gigitan pada leher.
Menindaklanjuti hal itulah, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang telah berkoordinasi langsung dengan pihak kelurahan setempat, serta melakukan kunjungan ke lokasi untuk pemeriksaan fisik serta pengobatan pada ternak yang terluka dan menyarankan yang mati untuk segera dikuburkan.
“Untuk mengetahui tipe penggigitan yang terjadi, maka sesuai saran Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, kami akan menunggu hasil laboratorium Balai Veterine Wates Yogyakarta karena kasus penggigitan ternak sama dengan yang terjadi di Karangploso Kabupaten Malang,” urai Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang Sri Winarni, SH, Selasa (19/9).
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang juga melakukan tindakan pencegahan dengan melaksanakan sosialisasi pada peternak di sekitar lokasi kejadian untuk meningkatkan kewaspadaan dan keamanan terhadap ternak serta melakukan pengobatan pada ternak yang sakit.
Diagnosa sementara bahwa kematian ternak yang terjadi di Kelurahan Tunggulwulung dan Cemorokandang diakibatkan luka trauma pada leher dan paha akibat gigitan binatang liar. “Kita akan terus melakukan pemantauan terhadap permasalahan ini, dan kami harap semua pihak juga turut serta,” imbuh Winarni. (say/yon)