Blimbing (malangkota.go.id) – Untuk meningkatkan kesadaran literasi media penggunaan teknologi informasi di lingkungan keluarga dan dunia pendidikan, Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Malang menggelar Sosialisasi Internet Sehat dan Aman (Insan) di Hotel Ibis Styles Malang, Rabu (15/11).
Hadir sebagai pemateri dalam sosialisasi kali ini dua narasumber yaitu, Dian Fitriaswaty, M.Psi, Psikolog, CHT, CHA, C.NNLP dan juga Andi Pramono, S.Kom, MT. Dua pakar yang ahli di bidangnya masing masing ini banyak berbagi tips kepada para guru dan orang tua yang hadir dalam sosialisasi kali ini bagaimana mendidik anak di masa sekarang yang serba digital.
“Mendidik anak zaman sekarang tidak sama dengan cara mendidik anak zaman dulu. Sebagai orang tua, kita harus terus menerus belajar agar bisa mendidik anak dengan baik, termasuk dalam menggunakan media internet,” jelas Dian, Rabu (15/11).
Saat ini, imbuhnya, adalah masa generasi Z, yaitu masa setelah generasi Y yang merupakan generasi yang lahir dalam rentang tahun kelahiran 1981 sampai dengan 2000 masehi. Pada generasi Y ini sudah mengenal teknologi seperti komputer, video games, dan smartphone. “Gadget tidak baik untuk anak-anak, karena itu bisa menjadi ancaman luar biasa bagi anak-anak,” tegas Dian.
Usia yang dianjurkan untuk memegang smartphone adalah saat usia SMP akhir, sebab banyak fitur yang ada saat ini tidak pas untuk anak-anak. Untuk usia anak-anak, sebaiknya handphone hanya digunakan untuk sekedar berkomunikasi via pesan dan telepon saja.
Diceritakannya, saat ini banyak ditemui usia balita yang sudah cekatan dalam mengoperasikan smartphone. Hal ini dikatakannya sangat berbahaya jika tidak dikontrol dengan baik.
“Akibat gagget, balita cenderung berperilaku pasif, gadget juga mengganggu kognitif maupun kecerdasan anak. Ini harus diantisipasi bersama,” ucapnya.
Ia menyarankan, untuk anak usia di bawah 3 tahun sebaiknya dijauhkan dari media TV atau media teknologi. “Orang tua harus kreatif mencari aktivitas pengalihan yang bermanfaat untuk perkembangan fisik dan psikis anak,” jelasnya.
Berdasarkan penelitian terbaru di Indonesia kepada anak kelas 4, 5, dan 6 (N=2.227) Dian menyebutkan 92 persen responden mengatakan pernah mengakses media pornografi.”52 persen jalan akses adalah dari rumah sendiri,” jelasnya.
“Untuk menghindari ancaman teknologi, yang harus dilakukan adalah pelajari, pahami, batasi, dan awasi,” imbuhnya lagi. (cah/yon)