Berita

Tingkatkan Pemerataan Pendidikan, Pemkot Malang Bangun Dua SMP Negeri

Malang (malangkota.go.id) – Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji melakukan pemasangan tiang pancang pertama pembangunan gedung Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri yang baru, yakni SMPN 29 di Kelurahan Gadang dan SMPN 30 Kelurahan Mulyorejo, Senin (21/6/21).

Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji melakukan pemasangan tiang pancang pertama pembangunan gedung Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri yang baru, yakni SMPN 29 di Kelurahan Gadang dan SMPN 30 Kelurahan Mulyorejo

Dua gedung yang didesain berstandar nasional tersebut merupakan bagian dari tiga sekolah yang akan dibangun Pemerintah Kota Malang dengan basis kebutuhan dan perencanaan yang telah dilakukan.

Sutiaji mengatakan bahwa, pembangunan sekolah baru tersebut merupakan realisasi komitmen Pemerintah Kota Malang untuk hadir menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang dekat dan berkualitas serta merata bagi seluruh masyarakat.

“Tujuan akhirnya tentu peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai kunci Indonesia yang semakin maju,” tutur Wali Kota Sutiaji.

Ide pembangunan sekolah-sekolah baru sudah terpikirkan lama dan setelah melalui proses panjang, kini berhasil dimulai dan Pemerintah Kota Malang sangat mengapresiasi kesediaan banyak pihak yang telah berkorban dan bersinergi.

“Terima kasih kepada DPRD, tokoh masyarakat, dan semua pihak yang telah mendukung dan mengawal prosesnya. Sehingga kita bisa merealisasikan hal ini (sekolah baru),” ujar Sutiaji.

Ditambahkan Wali Kota Sutiaji, pembangunan sekolah juga memperhatikan faktor risiko bencana gempa yang akhir-akhir ini hangat dibicarakan masyarakat. Dengan pemerataan sarana prasarana sekolah, dia berharap tidak ada lagi sekolah unggulan di satu dua tempat saja dan kendala jarak dalam sistem zonasi yang diterapkan secara nasional saat ini dapat semakin diminimalisir di masa mendatang.

Untuk mendukung hal tersebut, proses rotasi dan rekrutmen tenaga pendidik pun disiapkan agar terjadi penguatan pemerataan kualitas dari sisi proses. Tidak berhenti di sana, keseimbangan antara penyediaan sarana prasarana pendidikan negeri dan swasta pun tetap dijaga dan dipertimbangkan, baik dari sisi sebaran sekolah maupun berbagai program hibah untuk makin pendidikan makin terjangkau.

Sutiaji mengingatkan, bahwa pendidikan adalah kerja banyak pihak, bukan hanya tanggung jawab guru di sekolah, tapi juga pemerintah, masyarakat, dan terlebih lagi adalah orang tua.

“Gedung oke, fasilitas disiapkan, proses pendidikan kita siapkan, akan tetapi (kalau) keterlibatan masyarakat kurang maka nonsens. Karena pendidikan bukan milik pemerintah, tapi milik kita semua,” pesannya. (ndu/ram)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content