Kedungkandang (malangkota.go.id) – Kampung dalam taman menjadi slogan dari RW 10 Kelurahan Sawojajar Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Hal ini diinfokan Lurah Sawojajar Moch. Fakihuddin, SH, M.Si disela-sela peresmian Masjid Al-Fatah yang berlokasi di Jl. Danau Tondano Barat, Sawojajar, Minggu (4/2).
Satu diantaranya, disampaikan Fakihuddin yaitu dengan memanfaatkan halaman masjid Al-Fatah menjadi taman yang ramah anak dan keluarga.
Walikota Malang H. Moch. Anton pun mengapresiasi dan merespons positif dengan apa yang dilakukan oleh warganya ini. “Dalam satu hari ini saya meresmikan tiga masjid yang baru selesai dibangun. Ini menunjukkan kegairahan beribadah,” ucap pria yang akrab disapa Abah Anton tersebut dihadapan warga RW 10 Kelurahan Sawojajar.
Lebih menggembirakan, dikatakan Abah Anton bahwa sebagian besar pembangunan masjid berangkat dari kemandirian masyarakat. “Pembangunan yang tumbuh dari warga, ini yang menjadi kekuatan Kota Malang,” imbuhnya lagi.
Ini ditopang oleh kondusivitas Kota Malang serta fakta IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Kota Malang sebesar 80,46 persen yang notabene tertinggi di Jawa Timur.
Ditambahkan pria yang juga mendapat julukan ‘wagiman’ (walikota gila taman) ini, Kota Malang juga dinobatkan sebagai Kota Layak Huni karena tingkat kenyaman kota hingga semarak tumbuh kembang kampung tematik yang ada, serta yang terbaru yaitu akan diresmikannya ‘Kampung Biru’ di Kelurahan Sukoharjo memperlihatkan bahwa Kota Pendidikan ini telah tertata di jalur yang tepat.
Selain meresmikan Masjid Al-Fatah, Abah Anton yang pada kesempatan ini didampingi Sekretaris Daerah Kota Malang Drs. Wasto, SH, MH, Camat Kedungkandang, dan Lurah Sawojajar juga berkesempatan meresmikan Yayasan Baiturrokhman yang menampung dan membina santri yang berasal dari kawasan perkampungan Sawojajar.
Khusus kepada pengelola yayasan, Abah Anton berpesan tentang pentingnya menanamkan budi pekerti dan penguatan sendi sendi moral agama. Hal ini mengingat makin maraknya kasus narkoba, kekerasan seksual, hingga tindak kriminal yang membawa korban anak-anak atau pun melibatkan anak-anak sebagai pelakunya. (say/yon)