Klojen (malangkota.go.id) – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Drs. Wasto, SH, MH berpesan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Malang untuk tidak membuang sampah sembarangan. Hal ini disampaikannya ketika memimpin apel pagi di Balaikota Malang, Senin (5/3).
Wasto mengungkapkan, dengan semakin banyaknya penduduk Kota Malang, tentu semakin banyak pula sampah yang dihasilkan. Jika sampah tidak ditangani dengan baik, maka Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supit Urang sebagai satu-satunya TPA akan segera penuh.
“Dulu di Kota Malang banyak TPA seperti di belakang Balaikota Malang, di Gadang, Lowokdoro. Namun saat ini tinggal TPA Supit Urang saja yang tersisa,” jelas Wasto, Senin (05/03/2018).
Dengan TPA yang tinggal satu-satunya ini, tentunya akan segera over kapasitas jika Pemerintah Kota Malang dan masyarakat tidak melakukan langkah-langkah yang riil. Untuk itu, Wasto meminta ASN Kota Malang bisa mempelopori dan memberikan contoh yang baik dalam penanganan sampah.
“Bagaimana jika sampah sudah dipilah dan diolah dari rumah, sehingga limbah yang dibuang dari rumah tidak lebih dari 5 persen. 95 persen sampah dari rumah bisa diolah sendiri,” kata Wasto.
Jika sikap itu bisa dilakukan ASN Kota Malang dan dicontoh masyarakat, tentunya ke depan tidak bingung lagi akan terjadi tragedi ledakan sampah di Kota Malang. Adanya bank sampah merupakan salah satu bagian usaha untuk bisa mengurangi sampah yang masuk ke TPA sekaligus menambah penghasilan masyarakat.
Wasto mengakui dengan kondisi saat ini, di mana pembebasan lahan untuk TPA tidak akan mudah dilakukan karena sulitnya lahan dan anggaran bisa didapatkan, maka pemilahan sampah dilakukan sejak dari rumah merupakan salah satu solusi yang bagus untuk bisa memperpanjang usia TPA.
“Daripada sampah nanti disimpan sendiri-sendiri karena TPA sudah tidak dapat menampung sampah, lebih baik saat ini melakukan tindakan yang baik memilah sampah sejak dari rumah,” ajak Wasto. (cah/yon)