Lowokwaru (malangkota.go.id) – Untuk membekali mahasiswa dalam membangun dan mengembangkan pangan nasional, Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar seminar nasional bertajuk ‘Pengembangan Pertanian Modern Berbasis Sumber Daya Manusia Lokal sebagai Penguatan Ketahanan Pangan Lokal’ di Hall Dome UMM, Kamis (8/3).
Seminar nasional ini dihadiri oleh Direktur Operasional PT Kelola Mina Laut (KML) Food, Ir. Zainul Wasik. Di depan mahasiswa FPP dari enam program studi yakni Agribisnis, Agroteknologi, Ilmu dan Teknologi Pangan, Peternakan, Kehutanan dan Budidaya Perairan (Perikanan), Zainul berbagi kiat menghidupkan agroindustri di Indonesia.
Ia juga mengungkapkan’rahasia’ bagaimana dalam kurun waktu 25 tahun terakhir, food industry tempatnya berkarya mampu menghasilkan omset hingga 3 triliun per tahun. Menurut Zainul, sebagai pelaku industri khususnya industri pangan, menguasai proses dari hulu ke hilir menjadi hal terpenting.
“Mulai dari budidaya, bahan baku, processing, peningkatan produk sampai distribusi kemudian diterima oleh konsumen, kita melakukan semua itu dengan pola integrated,” kata Zainul menjabarkan.
Selain itu, menurutnya ada tiga unsur yang harus diperhatikan dalam meningkatkan daya saing guna menumbuhkan sektor industri. Yaitu inovasi, pengetahuan manajemen dan semangat enterpreneurship.
Zainul menambahkan, yang harus diingat dalam mengelola sebuah bisnis adalah unsur kepedulian terhadap lingkungan sekitar juga harus tetap diperhatikan. Disamping nilai profit, aspek kesejahteraan masyarakat juga tidak boleh dilupakan.
“Melakukan dua hal sekaligus, pertama adalah membuat bisnis yang bisa memberdayakan masyarakat banyak dari hasil budidaya perikanan dan pertanian, kemudian melalui ekspor impor ada profit untuk perusahaan,” tandas Zainul.
Pada kesempatan yang sama, hadir pula Vice President Non-Government Organization (NGO) Head, Heart, Hand, Healthy (Four H) Indonesia Ooy Haerudin S.E., MBA. Dalam paparannya, Ooy menaruh harapan pada mahasiswa FPP UMM agar siap menjadi pelopor petani Indonesia dan memegang kendali pada industri pangan dunia.
“Saya harap dari kalian generasi muda, ke depannya tidak lagi ada impor bahan baku dari luar. Kita sepenuhnya mengandalkan beras dan yang lain dari dalam negeri,” tutur Ooy.
Menambahkan Zainul dan Ooy, Bupati Pacitan yang juga alumni UMM Drs. Indarto, MM menyampaikan keterkaitan antara pemimpin, kebijakan pangan, serta teknologi.
Sementara itu Staf Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bidang Pangan Dr. Ir. Sabrina M.Si menjelaskan peran Kementerian LHK dalam ketahanan pangan, yakni menjaga hutan sebagai sumber air dan sumber lahan untuk pangan.
Wakil Rektor I UMM Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu perwujudan dari program UMM PASTI yang tengah digalakkan UMM. Harapannya seminar nasional ini semakin mendekatkan mahasiswa dengan tujuan UMM PASTI, yaitu mahasiswa pasti lulus empat tahun, mahasiswa pasti bekerja setelah lulus, dan mahasiswa pasti mandiri setelah lulus.
“Ini menjadi salah satu upaya membangun atmosfer akademik untuk mendukung program UMM PASTI,” tegas Syamsul.
Berlangsung interaktif, gelaran ini juga dihadiri oleh para delegasi Ikatan Badan Eksekutif Mahasiswa Pertanian Indonesia (IBEMPI) dari berbagai perguruan tinggi di tanah air. (hms/say/yon)